Selasa, 30 April 2013

Sapi Perah Berpotensi Dikembangkan di kab.Muaro Jambi


Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus memerah sapi
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus memerah sapi
Radio News Muaro  Jambi- Budidaya sapi perah ber dikembangkan di Jambi. Pasalnya selain menghasilkan daging, susu sapi segar ini dapat diolah menjadi aneka penganan yang bergizi tinggi.
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus ketika meninjau peternakan sapi perah di Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (9/2) mengatakan pengembangan ternak sapi perah memiliki prospek yang menjanjikan. Dia menugaskan Dinas Peternakan Jambi untuk memfasilitasi peternak karena Jambi memiliki sumber daya alam yang memadai untuk peternakan. ”Saya tadi mencoba memerah susu sapi, dan produknya cukup bagus,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Bahkan menurutnya susu yang dihasilkan dari 12 ekor sapi bisa mencapai 16 liter/hari. ”Bila dijual dengan harga Rp 12.500/liter kan cukup memadai untuk menambah ekonomi keluarga. Bahkan hasil turunannya bisa diolah 20 macam produk,” jelasnya.
Pemprov Jambi mencoba mengintegrasi antara sapi dengan sawit dibeberapa lokasi dengan memanfaatkan dana Coorporate Social Responcibility (CSR) dari perusahaaan. ”Saya juga berharap kepada para peternak yang ada di Provinsi Jambi agar dapat meniru apa yang telah dilakukan peternak disini. Kawasan ini saya harap bisa jadi sentra ternak sapi perah,” ujarnya lagi.
Ali Mahmudi (37) peternak sapi perah yang memiliki 12 ekor sapi mengaku telah membudidayakan sapi perah sejak tahun 2011 lalu. Saat ini susu sapi selain dijadikan susu segar juga bisa dioleh menjadi berbagai produk turunan seperti agar-agar, ayam susu, aneka macam kue dan lain sebagainya.
Kedepan dia berharap ada binaan dari pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten Muaro Jambi untuk membantu mempromosikan produk yang dihasilkan. Baik itu berupa kemasan maupun pemasaran. Karena jika produk melimpah, masalah yang dihadapi sulitnya memasarkan produk tersebut. ”Kami disini siap untuk mengembangkan ternak sapi perah maupun pedaging. Karena kawasannya cukup memadai,” jelas warga Rt 13 Desa Kasang Pudak ini kepada Media Jambi.
Selain membudidayakan sapi perah juga memelihara sapi dengan sistem inseminasi buatan (IB) dan hasilnya cukup bagus. ”Saya awalnya memelihara sapi bantuan sosial dari Dinas Peternakan, kemudian berkembang, seperti sekarang,” ucapnya lagi.
Sedangkan untuk pakan dia mengolah berbagai jenis bahan yang dipregmentasi. Seperti pohon jagung, ampas tahu dan rumput yang telah dipregmentasi. ”Pakannya cukup sederhana tapi mengandung gizi tinggi dan dapat menambah produksi air susu

Entrepreneurship Pemuda Minang dan Amerika

Pagi itu pukul 09.00 WIB, di Hotel Bumi Karsa Bidakara, Jakarta, Dr (HC). Ir. Ciputra dan Ir. Antonius Tanan MBA, M.Sc , Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) sudah di Ruang Bima, lantai 2. Peserta diskusi yang diadakan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) awal bulan lalu itu belum ada yang datang.
---
TETAPI Pak Ci, panggilan akrab Ciputra, tidak kecewa. Tidak menunjukkan nada-nada putus asa. Apalagi berencana mogok bicara. Tidak juga mempertontonkan kegelisahan dari sikap dan wajahnya. Seolah dia sudah mengerti betul, ya beginilah jika menghadiri undangan pegawai negeri. Peserta rapat yang rata-rata pejabat lintas departemen itu sudah bisa dipastikan molor.
 
Kebetulan, ke mana-mana Ciputra tidak membawa jam tangan, jadi oke-oke saja. Sambil menunggu, dia sempatkan memprovokasi pejabat-pejabat Bapenas yang sudah hadir. Bahwa, entrepreneurship adalah jalan yang ditunjukkan Tuhan bagi negeri ini untuk keluar dari krisis, escape dari kemelaratan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketiadaan peluang kerja.
 
Begitu naik di podium, saya sudah menduga, Pak Ci yang pagi itu terlihat sangat fit, pasti memainkan gaya orasinya. Saya hanya berdoa, mudah-mudahan kali ini Pak Ci tampil lebih sabar. Tidak terlalu cepat logika berpikirnya dibandingkan dengan gerak mulut dan suaranya. Karena inilah kelemahan Pak Ci, jika terlalu bersemangat. Logika dan pikirannya berkecepatan 100 km per jam, mulut dan suaranya hanya 75 km per jam. Akibatnya sering terpeleset dan sering di-seret kalimat-kalimatnya.
 
 
Rupanya, pagi itu Tuhan sangat baik. Pidato Pak Ci sangat sempurna. Logika-logikanya runtut dan gaya bicaranya begitu mantap. Seperti orator yang sedang mem-brainwash kader-kadernya saja. Persis provokator sedang mempengaruhi khalayak. Intonasinya juga mengesankan. Tekanan-tekanan pada kata-kata kuncinya sangat kuat.
 
Antonius Tanan juga memperlihatkan kelasnya sebagai pimpinan UCEC. To the point, tidak berbelit, sarat data, sangat menguasai ilmu entrepreneur dan referensinya oke. Saat presentasi soal up date perkembangan wirausaha di dunia, Ciputra mempersilakan Antonius membantunya. Lalu Ciputra menegaskan dan mencontohkan hal-hal riil yang terjadi di Indonesia.
 
Misalnya, Antonius menjelaskan soal hasil riset Gallup tahun 1997, bahwa 7 dari 10 pelajar SMA di AS itu memilih menjadi entrepreneur dan memulai bisnisnya, daripada menjadi karyawan atau pegawai. Ciputra pun langsung menyahut dan membandingkan apa yang terjadi di Padang, Sumatera Barat.
 
Kota Minang yang dikenal perantau dan sukses membuat rumah makan padang di mana-mana. Sukses berentrepreneur, sukses menciptakan peluang kerja dan bisa survive di hampir seluruh penjuru negeri. Namun, sekarang semua sudah berubah.
 
"Anak-anak muda Padang sekarang bermimpi menjadi pegawai negeri, daripada menjadi perantau dan membuka rumah makan Padang. Angka statistiknya persis dengan di AS namun kebalikannya, 7 dari 10 anak Padang ingin jadi PNS. Hanya 3 yang masih ingin berwirausaha. Saya sedih mendengarnya," ucap Ciputra.
 
Antonius juga menjelaskan soal paradigma yang keliru. Selama ini, hampir semua orang berasumsi, bahwa persoalan utama pengembangan usaha kecil adalah ketersediaan modal. Karena itu di mana-mana, orang bicara modal dan ketersediaaqn Kredit Usaha Kecil (KUK), termasuk distribusinya seluas mungkin. Celakanya, pandangan ini juga terjadi di kalangan pemerintah dan masyarakat luas.
 
Padahal, kata Antonius, masalah pengembangan usaha kecil bukan cuma persoalan modal. Dengan ilmu entrepreneur, modal itu selalu bisa diatasi. Entrepreneur adalah disiplin ilmu yang bisa dipelajari dan harus dipelajari sebelum memulainya. Jadi, Pendidikan dan pelatihan entrepreneurship adalah kunci utamanya. "Selanjutnya, baru pembangunan Eco-system dan budaya serta implementasi lapangan, seperti ketersediaan KUK itu," ujarnya.
 
Ciputra menambahkan, ada fakta yang ini harus menjadi bahan kajian Bappenas. Kredit macet Unit Usaha Kecil Menengah (UMKM), yang bernilai di bawah Rp 5 M mencapai Rp 17,9 Triliun. Itu melibatkan sekitar 1,04 juta usaha kecil! Mengapa? "Mereka belum diajari entrepreneur sudah dikucurkan modal usaha. Ya, hilang begitu saja. Tak perlu cari siapa yang salah, karena itu sudah terjadi. Ke depan sebaiknya seperti apa. Itu yang harus kita pelototi," ujar Ciputra.
 
Pemerintah harus belajar dari kegagalan. Dulu pola anak angkat bapak angkat, juga sama. Gagal. Lalu sekarang dikembangkan dengan UMKM, kalau mau jujur, sebenarnya juga menuju ke kegagalan. Yang paling benar adalah, dididik dulu ilmu entrepreneur sejak TK, SD, SMP, SMA, sampai Universitas. "Siapkan 1 persen dari APBN, dari Rp 1.000 Triliun, alokasikan untuk Training of Trainers (TOT). Jadi setahun punya Rp 10 triliun untuk program pelatihan. Diisi dulu dengan ilmu entrepreneur, jangan belum paham ilmunya sudah digelontor modal usaha," jelasnya.
 
Ciputra mengibaratkan, seorang belum mengenakan kaus kaki, sudah dipasangi sepatu bola dan main 2x45 menit. Ya, pasti lecet-lecet semua. Pendidikan pun harus benar, tidak bisa hanya sekedar pelatihan 3-7 hari, atau seminggu, atau sebulan, terus diterjunkan dalam bisnis yang sangat keras. Pasti mereka akan kalah bersaing dan gulung tikar.
 
Pendidikan yang betul, harus melalui proses yang benar. Ilmu entrepreneur ini tidak hanya sekedar diberi kuliah pagi sore. Tetapi harus diimbangi dengan praktik. Mereka juga harus diajar oleh orang-orang yang sudah punya pengalaman berbisnis. Dikombinasi antara teori dan praktik. Seperti anak belajar berenang. Dia harus memahami teori, garis-garis besarnya, lalu harus ikut "basah" menceburkan diri di kolam. "Tidak cukup diberi teori, terus suruh loncat di kolam sendiri, pasti akan tenggelam," ujar Ciputra.
 
Sama juga dengan belajar sepeda roda dua. Lebih banyak harus dipraktikkan daripada teori-teori. "Jadi pelatihan itu tujuannya to be entrepreneur. Bukan sekedar to know entrepreneurship. Ini ilmu, jadi harus pula dipelajari seperti halnya sebuah ilmu di bangku kuliah, bisa 3-4 tahun lamanya," kata dia.
 
Ciputra kemudian menyebut audience sebenarnya memiliki sejarah masa kecil yang lebih baik. Dia menuturkan, bahwa masa kecilnya tidak mendapatkan pendidikan yang layak. "Saya dulu SD di sekolah Belanda, sampai kelas 2. Bahasanya Belanda, saya nggak mau. Karena bahasa itu tidak bisa diterapkan di lingkungan saya? Saya berontak. Itu tidak sesuai dengan hati nurani, saya keluar," aku Ciputra.
 
"Lalu saya dipaksa di sekolah Tionghoa. Bahasanya juga bahasa Tionghoa, lagi-lagi saya protes keras. Saya tidak mau masuk sekolah, sampai umur 12 tahun saya baru masuk sekolah SD lagi. Sejak kecil saya tidak mau belajar kok menghafal. Saya paling benci, menghafal. Itu sejak kecil dulu," ungkapnya.
 
Baru belakangan ini, tiga tahun lalu, Ciputra aktif mengampanyekan entrepreneur. Jika sebelumnya negeri ini berada di Abad Kebangkitan Bangsa, dengan Revolusi I bidang politik, maka saat ini ada Revolusi II. Revolusi Entrepreneur. "Sekarang inilah saatnya bangkit dengan entrepreneur!" provokasinya
 
Mengapa RRC cepat bangkit dari krisis? Sekitar 200 tahun atau dua abad silam, RRC itu sudah menguasai 34 persen dari GNP dunia. Di Indonesia, 200 tahun yang lalu, Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda, dan 50 persen pemuda-pemuda hebatnya tewas dibunuh Belanda. Setelah itu, Belanda menjajah negeri ini dengan eksploitasi sumber daya alam, dan memangkas akses-akses menuju pemuda-pemuda pintar.
 
Menangis hati Pak Ci begitu menyaksikan 350 tahun bangsa ini dijajah oleh Belanda. Selama tujuh generasi dibodoh-bodohi, tidak dipintarkan, tidak diberi kesempatan dan hak untuk merdeka. "Ini sangat mempengaruhi mental, logika berpikir orang Indonesia. Kemandirian bangsa ini hilang. Mengapa orang Tionghoa maju dan entrepreneur semua? Karena mereka adalah bangsa yang tidak pernah dijajah seperti kita. Mereka tidak merasakan tekanan untuk belajar dan melakukan apa saja buat bangsanya," kata dia.
 
Itulah pangkal mula, mengapa anak-anak muda negeri ini lebih memilih menjadi PNS ketimbang menjadi pengusaha. "Di keluarga kami, menjadi pegawai itu dianggap hina. Karena itu akan hidup miskin seumur hidup. Kami malu, kalau ditanya bekerja di mana? Karena itu, hampir tidak ada orang Tionghoa menjadi PNS," akunya. (don kardono/*)
 
Sumber : Jawa Pos. Selasa, 1 September 2009.

Pelatihan "Meliput Mereka Yang Terpinggirkan" Bukittinggi

PPMN bekerjasama dengan Ford Foundation kembali menggelar seri ketiga dari Pelatihan Meliput Mereka Yang Terpinggirkan. Kali ini pelatihan digelar di kota berhawa sejuk di tengah Pulau Sumatra, Bukittinggi. Kesejukan udara ditambah pemandangan Gunung Singgalang yang menakjubkan dan Gunung Marapi yang sedang 'bergejolak' rupanya justru membuat semangat tujuh belas peserta yang datang dari Sumatera, Jawa dan Kalimantan semakin menyala. Selama empat hari penuh peserta mendapatkan berbagai materi yang dibutuhkan oleh wartawan untuk dapat memahami persoalan kaum marginal, sehingga nantinya bisa dengan mudah membuat liputan hak asasi manusia dengan berimbang.
Tiga trainer yang didatangkan dari ibu kota, yaitu Ahmad 'Alex' Junaedi (The Jakarta Post), Sri Lestari (BBC Indonesia), dan Luviana (MetroTV) berusaha 'menularkan' ilmu mereka sepanjang pelatihan. Selain itu, para pembicara tamu yang juga berperan dalam memperkaya peserta dalam memahami persoalan kaum marginal, juga dihadirkan. Mereka adalah Rozidateno Putri (Dosen Universitas Andalas, penelitih Ma'arif Institute dan I Push), Jhoni Aulia (Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia cab. Sumatra Barat), dan Datuk Usman Gumanti (Ketua Badan Pelaksana Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Jambi).
Pelatihan yang berjalan penuh dengan diskusi dan perdebatan yang seru ini akhirnya ditutup pada malam hari, saat langit di atas Ngarai Sianok sedang bersiap-siap menebarkan rintik-rintik air hujan ke seluruh kota. Satu persatu kami pulang dengan bekal tambahan ilmu dan tekad untuk menjadi jurnalis yang lebih baik.

Kerajinan Batik dari Media Kayu di Jambi

Membatik dimedia kayu di Provinsi Jambi bisa dikatakan hanya bisa ditemukan di Dekranasda Provinsi Jambi. Kayu batik ini diperkenalkan pertama kali sejak tahun 2011 lalu oleh Novendra dan Ardi, pengrajin kayu batik di Dekranasda Provinsi Jambi.
“Di Jawa sudah ada Kayu batik ini, tapi di Jambi baru disini (Dekranasda,red)” ujar Novendra saat ditemui di Gedung Dekranasda Provinsi Jambi, Thehok Selasa (4/12) kemarin.
Menurut Novendra kerajinan kayu batik ini berupa mangkok, rekal Qur’an, piring, tempat buah, tempat tisu, aksesoris gelang, gantungan kunci manik kalung dan lain-lain.
“Selain kayu juga bisa bambu jadi media kerajinan batik ini,” katanya.
Dikatakannya proses membatik di media kayu ini sama persis dengan membatik dimedia kain. “Prosesnya sama dengan membatik dikain, dari membuat pola, mewarnai dengan lilin, semuanya sama,” katanya.
Namun tingkat kesulitan membatik dimedia kayu lebih tinggi, dibanding membatik dimedia kain. “Kalau dikain medianya datar, kalau dikayu ada yang tidak datar. Membatik di kayu harus ditulis, tidak bisa dicat. Lebih rumit dimedia kayu,” katanya.
Selain lebih rumit waktu pengerjaan kayu batik ini juga lebih lama daripada membatik dikain. “Seperti membuat satu mangkok bisa makan waktu tiga jam,” ucapnya.  
Untuk motif kayu batik ini semuanya menggunakan motif batik khas Jambi, seperti durian pecah, tampuk manggis, kuau berhias, pucuk rebung, biji timun, lembung kopi dan incung kincai.
Disebutkan Novendra kerajinan kayu batik ini sudah dipamerkan diberbagai pameran di Indonesia. “Terakhir di Jakarta,” ucapnya.
Mengenai harga kerajinan kayu batik ini dijual dari harga Rp 15 ribu hingga Rp 300 ribu. “kalau gantungan kunci harganya Rp 15 ribu, kalau tempat buah Rp 300 ribu,” katanya.
Kerajinan ini hanya dijual di gedung Dekranasda Provinsi Jambi dan Bandara Sultan Thaha. “Peminatnya cukup tinggi, baik dari masyarakat lokal, maupun dari turis,” tandasnya.

Senin, 29 April 2013

Melihat Danau Arang-arang di Kecamatan Kumpeh Ulu



Terbentang seluas 7 hektar, Danau Arang-arang berpotensi sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Namun hingga kini pemanfaatannya belum optimal. Hanya sebagian kecil yang digarap warga.
Tak ada yang istimewa dengan Danau Arang-arang saat ini. Musim bekarang (panen ikan) belum waktunya. Saat musim bekarang tiba, pasti akan sangat menyenangkan, sebab ikan-ikan khas air tawar yang sudah mulai langka di pasaran siap menyambut.
Menurut Alhusory, warga setempat, saat musim bekarang, ikan-ikan seperti toman, bujuk yang besarnya hampir sebesar betis hingga paha orang dewasa, bertaburan di danau itu. Orang yang datang ke lokasi juga tidak sedikit, bahkan pejabat. Setiap kali musim bekarang, Bupati Burhanuddin Mahir menyempatkan diri ikut serta. “Musim bekarang sekitar Agustus. Biasanya Bupati Burhanuddin selalu hadir,” kata Alhusory.  
Danau yang memiliki luas 7 hektar itu dibagi menjadi tiga kawasan. Dua kawasan bebas dimanfaatkan warga sekitar. Namun untuk kawasan terlarang, pemanfaatannya hanya diperbolehkan setahun sekali. “Ikannya diambil bersama-sama, dan hasilnya untuk kas desa,” sebutnya.
Konon hasil penjualan ikan di kawasan terlarang tersebut bisa mencapai Rp 40 juta per tahun. Potensi air Danau Arang-arang merupakan yang terbesar dan terluas di Muarojambi. Danau itu cocok untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, untuk peningkatan gizi keluarga dan salah satu sumber pendapatan daerah.
Sayang potensi itu sampai saat ini belum dikelola efektif. Padahal, potensi debit airnya yang berskala besar, Danau Arang-arang dapat dijadikan lahan budidaya berbagai jenis ikan air tawar yang nanti dapat memenuhi permintaan pasar di Muarojambi bahkan Kota Jambi.

Danau itu bisa untuk budidaya banyak jenis ikan air tawar seperti toman, lele, nila, dan berbagai jenis ikan berprotein tinggi lainnya. Selain itu, potensi wisata juga cukup menjanjikan. Sayang hingga saat ini belum ada satu pun fasilitas penunjang wisata di Danau Arang-arang.

POTENSI PERIKANAN DI KABUPATEN MUARO JAMBI


Kabupaten Muaro Jambi termasuk sentra produksi perikanan yang cukup potensial, hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis wilayah yang dialiri sungai Batang hari yang sangat baik untuk budidaya ikan perairan umum serta geografis wilayah yang mempunyai cukup banyak lahan basah/ rawa. Pengembangan budidaya perikanan utama dibagi atas dua kelompok, yaitu:

  • Perairan umum, dilakukan disepanjang sungai Batang Hari, dengan sistem kerambah jaring apung (KJA) ini terpusat di Kecamatan Jambi Luar Kota, Sekernan, Maro sebo dan Kumpeh Ilir.
  • Bumi daya kolam, dilakukan di daerah dataran rendah/ berawa yang banyak terdapat di kecamatan Sungai Gelam dan Kumpeh Ulu.

Produksi perikanan kabupaten muaro jambi cukup besar mencapai 11.143.98 ton pertahun, terdiri dari perairan umum 859.18 ton dan budidaya 10.283.80 ton. Sebagian besar didominasi ikan jenis Patin Jambal Nila dan Lele yang sebagian besar dijual untuk memenuhi pasar lokal dan Kota Jambi, selanjutnya karena produksi terus meningkatkan dilakukan upaya terobosan dengan menjalin kerja sama dengan sektor swasta untuk pemasaran khususnya pasar ekspor melalui industri pengolahan yang berlokasi di desa Sekernan sehingga harga jual yang cukup ekonomis.
Tabel Produksi Perikanan 2008.
No
Kecamatan
Perairan Umum
Budidaya
1.
Mestong
2.42
854.40
2.
Sei. Bahar
12.94
152.10
3.
Kumpeh Ulu
188.09
2.478.80
4.
Sei. Gelam
18.20
2.138.90
5.
Kumpeh
263.60
446.30
6.
Maro Sebo
136.08
153.20
7.
Jaluko
124.42
3.778.10
8.
Sekernan
113.42
283.00
Total
859.18
10.283.80
Guna menunjang produksi yang terus meningkat, maka dibutuhkan pasokan bibit yang cukup untuk itu dibangun balai benih ikan (BBI) yang terdapat di desa Arang–arang kecamatan Kumpeh Ulu dan Tempino kecamatan Mestong, disamping itu terdapat pula balai penelitian ikan air tawar di Sungai Gelam.

Suaka Perlindungan
Suaka perlindungan sumber daya perikanan guna melindungi ikan varitas lokal dari kepunahan maka ditetapkan kawasan suaka perlindungan sumberdaya perikanan yaitu kawasan Danau Lamo di kecamatan Maro Sebo untuk kawasan konservasi ikan lokal jenis patin, nila, gabus, mujair, lele, gurame.

LAUNCHING PERDANA LPSE DAN PEMBENTUKAN ULP KAB. MARO JAMBI

LAUNCHING PERDANA LPSE DAN PEMBENTUKAN ULP KAB. MARO JAMBI
  
Pada hari Senin tanggal 16 Januari 2012  Tahun yang lalu ,Bupati Muaro Jambi H.Burhanuddin Mahir, SH bersama Wakil Bupati Drs. Kemas Muhammad Fuad Msi, didampingi Sekda Drs. H. Imbang Jaya dan Kepala LPSE Kab. Muaro Jambi Muktamar Hamdi, SE. MM melakukan launching perdana LPSE dan meresmikan terbentuknya ULP Kab. Muaro Jambi bertempat di Aula Rumah Dinas Bupati, ditandai dengan penekanan tombol pada Aplikasi LPSE Oleh Bapak Bupati.
Pada sambutannya Bupati Muaro Jambi meminta kepada seluruh SKPD agar dapat memanfaatkan sarana ini semaksimal mungkin, dengan LPSE maka proses pengadaan barang/jasa dilakukan secara terbuka dan akuntabel serta bebas dari praktek KKN, menumbuhkan iklim persaingan usaha yang sehat dan non diskriminatif, hal ini akan mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor ekonomi produktif yang memacu percepatan perkembangan ekonomi daerah.
Acara ini diawali dengan presentase singkat tentang LPSE oleh Kepala LPSE Kab. Muaro Jambi dan presentase singkat tentang ULP oleh Kepala ULP Dodi Irawan ST.MT. Karena bersamaan dengan launching LPSE Bupati Muaro Jambi juga meresmikan beroperasinya ULP Kab. Muaro Jambi.
Sekda Kab. Muaro Jambi selaku koordinator LPSE dan ULP mengucapkan selamat kepada Panitia Lelangyang tergabung dalam Unit Layana Pengadaan (ULP) dan kepada personil LPSE dan ULP yang terbentuk meminta agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, "semoga dengan kebijakan e-procurement dan terbentuknya ULP tersebut dapat merubah Mindset yang berkembang dijajaran birokrasi selama ini, dari birokrasi yang dilayani menjadi birokrasi yang melayani. Apalagi diera reformasi ini, daya kritis masyarakat semakin tinggi yang disebabkan oleh tumbuhnya kesadaran untuk berdemokrasi, pengaruh desentralisasi, dan tuntutan kepada pemerintah untuk menerapkan goog governance". tambah Sekda dalam sambutannya.
Kepala LPSE pada kesempatan lain selesai acara  launching LPSE mengatakan "sangat mengharapkan partisipasi semua pihak agar betul betul memanfaatkan sistem ini dalam pelelangan karena dengan sistem Aplikasi LPSE menjadikan Barometer keberhasilan reformasi birokrasi utuk menuju tata kelola Pemerintahan yang baik yang berfokus pada layanan Publik yang cepat dan tepat, Khusunya dalam hal pengadaan barang/jasa dalam pemerintahan kabupaten muaro jambi.

Ditulis Oleh : Tamiluddin, S.IP (verifikator LPSE ) 

Minggu, 28 April 2013

Daftar Para Pemenang Perlombaan Jamsinas III Jambi


  KBRN, Jambi: Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) ke-3 di Jambi, Sabtu (27/4/2013) malam, resmi ditutup oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus.
Penutupan berlangsung meriah, dengan digelarnya pesta kembang api dan penampilan penyanyi pendatang baru, Nagoya Victoria, serta penampilan angkasawan-angkasawati RRI yang menarikan sejumlah tarian kesenian tradisional.
Diakhir acara, Direktur Layanan Usaha Hasto Kuncoro, mengumumkan para juara perlombaan yang digelar dalam Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) ke 3 di Jambi, yang memperlombakan web design, lomba broadcaster,lomba cerdas cermat dan lomba reportase olahraga.
Tampil sebagai juara I lomba Broadcaster adalah RRI Pekanbaru. Juara I lomba Company Profile, RRI Semarang. Juara I Lomba Web Design diraih RRI Jakarta dan lomba Cerdas Cermat diraih Korwil IV sebagai juara I.
Selain perlombaan yang digelar bagi angkasawan-angkasawati RRI diseluruh Indonesia itu, juga ada perlombaan Reportase Sepakbola yang digelar khusus oleh RRI Jambi bagi para pendengar setia RRI Jambi. Dalam perlombaan itu, Marbun, tampil sebaga juara I.
Para pemenang perlombaan itu memperoleh uang pembinaan yang besarnya antara Rp 1-4 Juta.
Sebelum pengumuman, Direktur Layanan Usaha LPP RRI, Hasto Kuncoro berpesan agar para pemenang tidak berbesar kepala, dan sebaliknya yang belum juara, tidak berkecil hati.
Berikut daftar para pemenang perlombaan Jamsinas 3 Jambi :
Lomba Company Profile
Juara I RRI Semarang
Juara II RRI Bogor
Juara III RRI Surabaya

Lomba Broadcaster
Juara I RRI Pekanbaru
Juara II RRI Jakarta
Juara III RRI Madiun dan RRI Ende

Lomba Web Design
Juara I RRI Jakarta
Juara II RRI Bogor
Juara III RRI Palu

Lomba Cerdas Cermat
Juara I Korwil IV Semarang
Juara II Korwil VII Makassar
Juara III Korwil X Pekanbaru

Lomba Reportase Sepakbola
Juara I Marbun dari Jambi
Juara II Andi Wijaya dari Kalimantan Timur
Juara III Yasin dari Jambi
(Dedi/AKS)sumber RRI

Sabtu, 27 April 2013

Tempoyak Masakan Khas Jambi

Tempoyak Masakan Khas Jambi

Tempoyak adalah masakan khas Jambi, berasal dari buah durian yang difermentasi. Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga bisa dijadikan bumbu masakan.
Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging durian, baik durian lokal maupun durian monthong (kurang bagus karena terlalu banyak mengandung gas dan air). Durian yang dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar, biasanya yang bisa mempercepat proses fermentasi. Namun proses fermentasi tidak bisa terlalu lama karena akan memengasudah nampak berair. Kemudian daging durian dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi sedikit garam. Setelah selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang ruhi rasa akhir.
Setelah proses di atas selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Bisa juga dimasukkan ke dalam kulkas (bukan freezer-nya) namun fermentasi akan berjalan lebih lambat.
Tempoyak yang berumur 3-5 hari cocok untuk dibuat sambal karena sudah asam namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak biasanya dipadukan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair ataupun ikan-ikan lainnya.
Buat Anda yang tidak terlalu suka dengan durian, Tempoyak juga bisa dikreasikan sesuai selera dengan bahan dasarnya tetap durian, seperti Tempoyak Udang, dan Tempoyak Ikan. Meski berbahan dasar durian, tetapi setelah diolah, rasa duriannya hanya sedikit.
Salah satu lokasi yang menjual Tempoyak berada di Jalan Jelanai, Kota Jambi yaitu, Kedai Ombai. Harga Tempoyak bervariasi antara Rp. 5.500,- sampai dengan Rp. 19.000/ porsi.
Penasaran ingin mencoba?
Sumber: http://food.ghiboo.com

INDOMARET DI BOBOL MALING

<div align="left">
<font face="times new roman,times" size="3">Pelaku perampokan kembali beraksi, kali ini mereka berhasil membobol Indomaret yang berada di daerah Mayang,  tepatnya di JL. Ir. Juanda Kecamatan Kota Baru Jambi, Jumat (26/4) kemarin. Selain membobol Indomaret, pelaku juga membakar mesin ATM yang ada  di dalam Indomaret.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
Kejadian perampokan tersebut pertama kali diketahui oleh Jamalia, karyawan Indomaret yang datang pada pukul 06.20 WIB.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
Dalam keterangannya kepada wartawan, saat ia tiba di lokasi, kondisi pintu Indomaret sudah rusak.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
"Tadi waktu saya datang pintu sudah rusak, terus banyak asap dan kondisi di dalam berantakan, saya langsung hubungi pihak keamanan,"ujarnya kepada beberapa wartawan yang melakukan peliputan.</font><font face="times new roman,times" size="3"><font size="3"> </font>Pelaku berhasil membawa beberapa barang milik Indomaret  seperti beberapa jenis rokok dan susu.</font><font face="times new roman,times" size="3"><br />
<br />
Kapolsek Kotabaru Jambi Kompol Gadug Kurniawan saat dikonfirmasi mengungkapkan, dari hasil pengecekan di lokasi,  pelaku membuka toko dengan cara mengelas  gembok.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
“Dalam aksi perampokan ini, pelaku tidak berhasil membobol mesin ATM yang di dalamnya terdapat uang senilai Rp 162.700.000.  Hanya saja, uang yang ada di dalam mesin tersebut ikut terbakar,”papar Gadug.</font><font face="times new roman,times" size="3"><br />
<br />
Pembakaran mesin ATM yang ada di dalam Indomaret diduga karena perampok tidak berhasil membuka berangkas ATM dan sulit membawa berangkas tersebut.</font><font face="times new roman,times" size="3"><font size="3"> </font>“Nilai mesin ATM mencapai Rp 110 Juta juga merupakan kerugian dalam kasus ini,”ujarnya.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
Dugaan sementara, pelaku lebih dari satu orang. Karena, proses pengelasan sulit dilakukan oleh satu orang. "Pelaku diduga lebih dari satu orang," bebernya.  </font><font face="times new roman,times" size="3"><br />
<br />
Menurut Gadug, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksan terhadap beberapa orang saksi. “Diantaranya karyawan Indomaret dan pihak pegawai Bank. Kasus ini masih dalam penyidikan,”tukasnya.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
Salah seorang pemilik toko yang berada disamping Indomaret mengatakan, ia tidak mendengar suara dari dalam toko Indomaret saat kejadian.</font><br />
<font face="times new roman,times" size="3"><br />
“Saya tidak mendengar suara berisik dari dalam toko sebelah, hanya saja paginya saya mendengar ada kejadian rampok di toko sebelah,”sebutnya.(sumber: jambi ekspres)</font>
</div>
INDOMARET DIBOBOL : Mesin ATM yang ada di dalam Indomaret yang terbakar. Indomaret diberi police line.
BERITA JAMBI FOTO,
Pelaku perampokan kembali beraksi, kali ini mereka berhasil membobol Indomaret yang berada di daerah Mayang,  tepatnya di JL. Ir. Juanda Kecamatan Kota Baru Jambi, Jumat (26/4) kemarin. Selain membobol Indomaret, pelaku juga membakar mesin ATM yang ada  di dalam Indomaret.

Kejadian perampokan tersebut pertama kali diketahui oleh Jamalia, karyawan Indomaret yang datang pada pukul 06.20 WIB.


Dalam keterangannya kepada wartawan, saat ia tiba di lokasi, kondisi pintu Indomaret sudah rusak.


"Tadi waktu saya datang pintu sudah rusak, terus banyak asap dan kondisi di dalam berantakan, saya langsung hubungi pihak keamanan,"ujarnya kepada beberapa wartawan yang melakukan peliputan.
Pelaku berhasil membawa beberapa barang milik Indomaret  seperti beberapa jenis rokok dan susu.

Kapolsek Kotabaru Jambi Kompol Gadug Kurniawan saat dikonfirmasi mengungkapkan, dari hasil pengecekan di lokasi,  pelaku membuka toko dengan cara mengelas  gembok.


“Dalam aksi perampokan ini, pelaku tidak berhasil membobol mesin ATM yang di dalamnya terdapat uang senilai Rp 162.700.000.  Hanya saja, uang yang ada di dalam mesin tersebut ikut terbakar,”papar Gadug.


Pembakaran mesin ATM yang ada di dalam Indomaret diduga karena perampok tidak berhasil membuka berangkas ATM dan sulit membawa berangkas tersebut.
“Nilai mesin ATM mencapai Rp 110 Juta juga merupakan kerugian dalam kasus ini,”ujarnya.

Dugaan sementara, pelaku lebih dari satu orang. Karena, proses pengelasan sulit dilakukan oleh satu orang. "Pelaku diduga lebih dari satu orang," bebernya. 


Menurut Gadug, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksan terhadap beberapa orang saksi. “Diantaranya karyawan Indomaret dan pihak pegawai Bank. Kasus ini masih dalam penyidikan,”tukasnya.


Salah seorang pemilik toko yang berada disamping Indomaret mengatakan, ia tidak mendengar suara dari dalam toko Indomaret saat kejadian.


“Saya tidak mendengar suara berisik dari dalam toko sebelah, hanya saja paginya saya mendengar ada kejadian rampok di toko sebelah,”sebutnya.(sumber: jambi ekspres)

Rabu, 24 April 2013

JAMSINAS 3 DI JAMBI


Potensi yang dimiliki Provinsi Jambi akan lebih dikenal masyarakat dalam dan luar negeri Jambore Siaran nasional yang akan digelar April mendatang di Jambi, karena promosi event akbar ini akan digaungkan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik.

Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) yang akan digelar di Jambi April mendatang tidak semata-mata mempertemukan insane radio khususnya angkasawan RRI dari seluruh stasiun di Indonesia tapi juga akan dijadikan sebagai arena akbar mempromosikan budaya tradisional dari masing-masing provinsi karena dari 800 lebih peserta Jamsinas yang akan hadir di Jambi sudah termasuk tim kesenian daerah yang akan menampilkan tarian dan budayanya di daerah ini. Disamping itu Pemerintah Daerah Provinsi Jambi sendiri akan memperkenalkan hasil-hasil kerajinan seperti batik , makanan khas Jambi serta kesenian yang sering ditampilkan di tingkat local dan Nasional.
Anggota Dewan Pengawas LPP RRI –Dwi Hernuningsih optimis Jambi mampu menyelenggara kan kegiatan Jamsinas yang digelar dengan berbagai event.

Dengan dipilihnya Jambi sebagai tuan rumah penyelenggaraan Jambore Siaran nasional ke-3 tahun2013, diyakini dapat memberi peluang cukup besar baik terhadap masyarakat Jambi maupun para pelaku usaha seperti hotel, travel dan para pengusaha kerajinan, disamping itu bagi angkasawan RRI sendiri momen Jamsinas dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dan harus mengoptimalkan
semangat dan komitmen untuk mensukseskan Jambore siaran nasional ke -3 di Jambi
(.Sumber RRI JAMBI )

KULIT SAPI DI OLAH MEJADI KERUPUK JANGEK

Kulit sampi bila dikelola bisa menjadi produk yang menguntungkan, ini contohnya kulit sapi yang telah diubah menjadi kerupuk jangek mentah. Pendampingan Usaha Kecil Menengah Jambi. Workship TeknoMartino. Kebersihan, penggunaan energi yang efisien sangat menentukan keuntungan pada usaha ini. Pada pendampingan dengan diskusi dengan pengrajin dihasilkan mesin pengering energinya berasal dari panas penggorengan dan minyak goren bekas sebagai energi menggoreng. Terus mengembangan inovasi untuk usaha kecil menengah, efisiensi lewat inovasi adalah salah satu cara untuk memenangkan persingan bisnis

Senin, 22 April 2013

SITUS MUARO JAMBI



Situs kepurbakalaan Muaro Jambi merupakan situs peninggalan purbakala terluas di Indonesia, membentang dari barat ke timur sepanjang 7,5 km di tepian Sungai Batanghari, dengan luas ± 12 km². Peninggalan ini terbentang dari desa Muaro Jambi dan desa Danau Lamo di bagian barat hingga desa Kemingking Dalam, Kecamatan Muaro Sebo di bagian Timur, Kabupaten Muaro Jambi.

Dari Kota Jambi situs purbakala ini dapat dicapai melalui jalur darat sekitar 30 menit ke arah timur Kota menuju Pelabuhan Talang Duku, kemudian dilanjutkan dengan jalur sungai menyeberangi Sungai Batanghari ke desa Muaro Jambi. Atau dapat pula dicapai melalui perjalanan darat langsung ke dekat situs melalui jalur memutar ke arah barat Kota, menyeberangi jembatan Aur Duri, kemudian dilanjutkan lewat desa Jambi Kecil ke arah situs, dengan perkiraan jarak dari pusat Kota ± 40 km. Pilihan lain adalah dengan menyewa perahu kéték atau sebeng (speed boat) yang dapat dijumpai di pinggiran sungai Batanghari di tengah kota, untuk kemudian menyusuri sungai Batanghari sambil menikmati pemandangan sepanjang aliran sungai menuju situs candi.
Pada mulanya situs Muaro Jambi tidak banyak dikenal orang dan hanya diketahui penduduk setempat. Baru pada tahun 1820, secara terbatas situs ini mulai terungkap setelah kedatangan S.C. Crooke, seorang perwira Inggris yang ketika bertugas mengunjungi daerah pedalaman Batanghari mendapat laporan dari penduduk setempat tentang adanya peninggalan kuno di Desa Muaro Jambi. Selanjutnya pada tahun 1935-1936, seorang sarjana Belanda yang bernama F.M. Schnitger, dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah Sumatera, pernah mengunjungi dan sempat melakukan penggalian terhadap situs Muaro Jambi. Sejak itu Muaro Jambi mulai dikenal, dan mulai 1976 sampai saat ini, secara serius dan bertahap, dilakukan penelitian dan preservasi arkeologi untuk menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah di situs Muaro Jambi ini.
Di dalam kompleks situs tidak hanya terdapat candi, tapi juga menyimpan aneka artefak kuno seperti arca, keramik, manik-mani, mata uang kuno dll. Ada 8 kompleks percandian, kolam kuno, yang oleh penduduk setempat dinamai Kolam Telago Rajo, serta diperkirakan lebih dari 60 buah menapo (gundukan tanah reruntuhan sisa bangunan kuno).
Wilayah situs juga dikelilingi oleh setidaknya 6 kanal atau parit-parit kuno buatan manusia, yang oleh penduduk setempat dinamai Parit Sekapung, Parit Johor dan Sungai Melayu. Sebagian besar parit tersebut saat ini sudah mengalami pendangkalan. Beberapa tahun silam, penduduk setempat masih memanfaatkan alur-alur kanal kuno ini sebagai sarana transportasi dengan menggunakan sampan tradisional. Bukan tidak mungkin bahwa pada masa lalu kanal-kanal ini dibuat dengan alasan yang sama, yaitu sebagai sarana transportasi dan distribusi logistik, selain sebagai sistem drainase kawasan rawa. Ada pula yang menduga fungsi strategisnya sebagai sistem pertahanan kompleks percandian.
...::: Museum Situs :::...

Museum Situs berada di lokasi pusat kunjungan kepurbakalaan Muaro Jambi. Merupakan gedung pusat informasi & tempat penyimpanan koleksi temuan purbakala yang berasal dari situs, baik dari hasil penelitian maupun temuan penduduk Muaro Jambi. Di dalamnya terpajang beraneka ragam koleksi yang menggambarkan keagungan nilai-nilai peninggalan purbakala Situs Muaro Jambi seperti : arca, belanga, padmasana, manik-manik, mata uang, bata berhias, serta keramik-keramik baik asing maupun tembikar lokal. Diantara peninggalan yang ditemukan adalah :

1.Arca Prajnaparamita
 
Arca dalam wujud dewi ini dalam agama Budha Tantrayana merupakan Dewi Kebijaksanaan, sebagai simbol tercapainya Sunyata (kebenaran tertinggi) yang berupa Sakti (unsur wanita). Digambarkan dalam Dharma-cakramudra, yaitu sikap tangan 'sedang memutar roda dharma', serta sikap duduk vajraparyangka, kaki melipat bersikap padmasana (lotus/teratai), sebagai lambang kesucian yang hidup dalam tiga alam; tanah, air dan udara yang merupakan unsur kehidupan dalam agama Budha.
2.
Belanga
 
Belanga yang tersimpan di Museum Situs ini merupakan temuan wadah logam terbesar dari Situs Muaro Jambi. Mempunyai berat 160 kg serta tinggi 67 cm, dengan diameter lingkar bibir 106 cm. Ditemukan penduduk setempat ketika sedang menggali tanah tak jauh dari kompleks Candi Kedaton.

...::: Candi Gumpung:::..
Lokasi Kompleks Candi Gumpung terletak di pusat kunjungan wisata Percandian Muaro Jambi, tepatnya berhadapan dengan Museum Situs. Kompleks candi ini dikelilingi pagar tembok sepanjang 150 x 155 m, dengan gapura utama berada di sisi timur. Di dalamnya selain terdapat candi induk, juga terdapat sisa candi perwara, salah satunya berada tepat didepannya.

Pada waktu dilakukan pemugaran tahun 1982 hingga 1988, telah diselamatkan beberapa temuan penting, diantaranya arca Prajnaparamita, dan sebuah padmasana bata (lapik/dudukan arca), peripih candi, wajra, serta potongan gelang perunggu yang saat ini tersimpan di Museum Situs.

Sedang temuan besar lain berupa makara batu berukir sangat indah dan kini terpasang pada salah satu pipi tangga candi utama. Menarik untuk tidak dilewatkan yaitu tetap dilestarikannya sisa-sisa pagar tembok yang telah rubuh, yang terletak di depan candi di sisi timur laut.

...::: Kolam Telago Rajo:::...

Nama Telago Rajo diambil dari istilah penduduk setempat menamai sebuah kolam kuno yang terletak di depan Candi Gumpung, atau sebelah timur Museum Situs. Kolam ini berukuran 100 x 200 m, yang selalu tergenang air dengan kedalaman 2-3 m, dari permukaan tanah. Kemungkinan besar pada masa lalu kolam ini berfungsi sebagai resevoir (waduk persediaan air).
...::: Candi Tinggi :::...
Dari kompleks Candi Gumpung apabila anda melihat ke arah timur laut dengan jarak ± 200 m dapat terlihat sebuah candi lain yang menjulang lebih tinggi. Candi inilah yang disebut Candi Tinggi. Halaman Kompleks Candi Tinggi dikelilingi pagar tembok dengan gapura utama menghadap ke sebelah timur sedangkan gapura lain berada di sisi barat. Didalamnya terdapat candi induk dan 6 candi perwara.

Pada candi induk terdapat tangga naik menuju kedua teras candi dengan tubuh bangunan makin mengecil pada puncaknya. Beberapa temuan yang sekarang tersimpan di Museum Situs, antara lain sejumlah potongan benda dari besi dan perunggu, pecahan arca batu, fragmen keramik asing dari Cina asal abad ke-9 hingga ke-14 Masehi. Disamping itu juga terdapat bata-bata kuno yang digores dengan tulisan yang lazim dipakai pada abad ke-9 Masehi, sezaman dengan tulisan prenagari.
...::: Candi Kembar Batu :::...
Lokasi Candi Kembar Batu dapat ditempuh dari Candi Tinggi ke arah tenggara dengan jarak ± 250 m. Kompleks candi dibatasi parit dan panggar tembok keliling dengan pintu gerbang terletak di sisi timur, serta didalamnya terdapat candi induk dan sejumlah candi perwara. Pada waktu dilakukan ekskavasi berhasil diselamatkan sebuah gong kuno dari perunggu bertuliskan huruf Cina, dan kini benda itu menjadi koleksi Museum Negeri Jambi. Selain itu juga ditemukan pula bata bergambar, bergores serta bertulis, dan keramik asing dari masa Dinasti Sung yang dapat kita lihat di Museum Situs.
...::: Candi Astano :::...
Candi Astano berada sekitar 1.250 m arah timur Candi Tinggi. Bangunan candi induk unik, berbeda bentuk dibanding candi-candi lain yang ada di Situs Muaro Jambi. Bentuk bangunan memiliki 12 sisi, menurut penafsiran para ahli, bentuk tersebut merupakan gabungan tiga bangunan yang masing-masing berbeda usianya atau dibangun lebih dari satu kali. Selain itu di lokasi candi juga ditemukan dau buah padmasana (lapik/dudukan arca), keramik asing dari masa Dinasti Sung dan ratusan manik-manik.
...::: Candi Gedong 1 dan Candi Gedong 2 :::...

Kedua candi letaknya saling berdampingan, Candi Gedong 1 berada di sisi timur dan Candi Gedong 2 terletak di sebelah barat. Kedua candi induk sama-sama memiliki tangga masuk dari sisi timur.
  1. Candi Gedong 1

    Halaman candi dikelilingi pagar tembok sepanjang 65 x 85 m dengan gapura utama terletak di sisi timur. Selain bangunan candi, juga ditemukan pecahan arca, sejumlah bata bergambar dan bertulis, lesung batu, lonceng, uang kepeng Cina, umpak batu dan pecahan-pecahan genting kuno yang semuanya tersimpan di Museum Situs. Khusus temuan umpak batu dan genting, ditafsirkan pada lokasi ini selain terdapat struktur bangunan bata, juga pernah berdiri struktur bangunan kayu/bambu beratap genting.
  2. Candi Gedong 2

    Candi Gedong 2 dikelilingi pagar tembok sepanjang 76 x 675 m, sedang reruntuhan gapura utama terletak di sisi timur. Dari sisa-sisa yang ada dapat diketahui bahwa pada mulanya Candi Gedong 2 memiliki lantai bata, di depan candi induk terdapat candi perwara. Temuan penting lainnya, yaitu arca Gajah Singha serta sejumlah pecahan arca batu, bata bertulis dan pecahan keramik asing dan lokal.

...::: Candi Kedaton :::...
Kompleks candi terletak di sebelah utara jalan raya, sebelum pintu gerbang masuk kawasan wisata Situs Muaro Jambi, atau dapat dicapai dari pusat kunjungan ke arah barat melalui Candi Gedong 1 dan 2. Candi Kedaton merupakan kompleks candi terbesar yang ada di Situs Muaro Jambi. Halaman kompleks dikelilingi pagar tembok, reruntuhannya masih dapat ditemui, dan diperkirakan memiliki panjang yang mengelilingi wilayah 215 x 250 m. Di dalam kompleks terdapat candi induk yang menghadap ke utara dan berdenah bujur sangkar berukuran 26 x 26 meter.
Bangunannya mudah dikenali karena bentuknya yang besar dan pada salah satu dinding sisi barat terdapat longsoran berangkal berwarna putih yang merupakan bagian dari batu isian bangunan. Kebesaran candi juga tampak dari aneka ragam temuan purbakala seperti padmasana batu, umpak-umpak batu, ubin bata serta tidak jauh dari lokasi candi pernah ditemukan sebuah belanga yang cukup besar, yang kini tersimpan di Museum Situs.

...::: Candi Kotomahligai :::...

Lokasi kompleks candi terletak paling barat dari gugusan percandian Muaro Jambi. Dari pusat kunjungan wisata situs purbakala Muaro Jambi berjarak ± 4 km, yang secara administratif terletak di wilayah Desa Danau Lamo kecamatan Muarosebo. Pada kompleks candi terdapat candi induk dan candi perwara, selain itu juga terdapat sisa-sisa dinding tembok suatu bangunan yang terdiri dari beberapa ruangan. Wilayah dengan luas ± 10.850 m² ini juga dikelilingi pagar tembok. Pada halaman ini pernah ditemukan dua buah arca gajah, satu diantaranya berupa Gajah Singha seperti yang ditemukan di Candi Gedong 2. Kedua arca tersebut telah dipindahkan dan disimpan di Museum Situs.


...::: Warisan Budaya Bernilai Tinggi :::...

Bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan bahwa di masa lalu situs Percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat peribadatan. Terdapat petunjuk kuat dari peninggalan yang ditemukan bahwa Percandian Muaro Jambi adalah pusat peribadatan agama Budha Tantri Mahayana.
Petunjuk tersebut terlihat selain dari candinya sendiri juga dari ragam temuan sarana ritual seperti, Arca Prajnaparamita, reruntuhan stupa, arca gajah singha, wajra besi serta tulisan-tulisan mantra yang dipahatkan pada lempengan emas atau digoreskan pada bata. Diantara bata-bata yang bertulis terdapat suku kata 'Wijaksana', kemudian sebutan 'wajra' pada lempengan emas, serta aksara nagari pada batu permata berbunyi 'tra-tra'.

Selain itu, di situs ini juga ditemukan peninggalan berupa keramik dari Cina masa Dinasti Song (abad ke 11-12 Masehi), yang mengindikasikan adanya hubungan internasional yang telah terjadi pada masa itu. Sementara penemuan keramik Eropa abad ke-19 membenarkan adanya ekskavasi yang pernah dilakukan oleh Perwira Inggris dan sarjana Belanda abad ke 19-20.
Penemuan lain berupa manik-manik, perhiasan, tembikar, pecahan genting, dan sisa-sisa peralatan rumah tangga, bandul jaring/jala untuk menangkap ikan, dll., menunjukkan bahwa kawasan yang mengelilingi kompleks percandian ini juga pernah menjadi kawasan pemukiman, yang diduga kuat merupakan tempat bermukimnya para biksu dan pelajar Budha di masa lalu.

Demikianlah, warisan sejarah budaya bernilai tinggi, yang selayaknya kita jaga dan lestarikan. Bangsa yang besar tidak melupakan sejarahnya. Karena dengan mengetahui dimana kita berpijak (sejarah), maka kita akan mampu menentukan arah mana yang akan dituju.
Sejak pertengahan tahun 2007, usaha pemugaran dan pembangunan candi dari reruntuhan menapo yang berhasil ditemukan kembali dilakukan. Dan pemanfaatan kembali situs ini sebagai bagian dari upacara hari-hari besar keagamaan Agama Budha telah pula dilaksanakan, bahkan situs ini menjadi pusat pelaksanaan perayaan Waisak yang masuk dalam agenda Nasional disamping Borobudur.

Diharapkan usaha pelestarian dan pengembangan cagar budaya ini akan terus dilakukan dan hasilnya dapat segera kita nikmati bersama sebagai bagian dari kekayaan budaya leluhur kita.
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Jambi

Minggu, 21 April 2013

PENULUSURAN SITUS CANDI MUARO JAMBI

Penulusuran Situs Candi Muaro Jambi

Setelah puas menikmati wisata bahari, maen - maen di pantai dan menikmati sunset di P. Berhala. Selanjutnya kita akan mengunjungi Wisata Sejarah Candi Muaro Jambi. Situs Percandian Muaro Jambi terletak di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muara Jambi. Jaraknya dari ibukota provinsi Jambi sekitar 40 kilometer. Kompleks ini tak jauh dari daerah aliran sungai Batanghari. Untuk sampai ke sana, bisa menempuh jalur darat atau pakai kapal cepat lewat sungai. Jadi, jaraknya dari Kota Jambi tidak sejauh perjalanan kita ke P. Berhala.


Lokasi Candi Muaro Jambi

Situs ini mempunyai luas 12 km persegi, panjang lebih dari 7 kilometer serta luas sebesar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur sungai. Situs ini berisi 80-an candi yang sebagian besar masih berupa gundukan tanah (menapo) yang belum dikupas (digali), dan sembilan candi besar. Kesembilan candi tersebut antara lain: Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong satu dan Gedong dua, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Telago Rajo, Candi Kembar Batu, dan Candi Astano.


Batas Kota Jambi dan Kab. Muaro Jambi

http://www.skyscrapercity.com :: Balaputradewa

Situs Purbakala Kompleks Percandian Muaro Jambi adalah sebuah kompleks percandian agama Hindu-Buddha dengan luas 12 kilometer persegi, terluas di Indonesia yang kemungkinan besar merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Pertama kali ditemukan oleh tentara Inggris bernama SC Crooke pada 1820, ketika ia ditugaskan memetakan Sungai Batanghari. Candi tersebut diperkirakakn berasal dari abad ke-11 Masehi. Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera.


http://punaimerindu.blogspot.com


Detik.Travel :: Zulfi Rahardian

Makara pada situs Candi

Pintu Masuk Candi

http://aci.detik.travel/detailuser/49/9643/0

http://aci.detik.travel/detailuser/49/9643/0

Tahun 1975, pemerintah Indonesia mulai melakukan pemugaran yang serius. Berdasarkan aksara Jawa Kuno pada beberapa lempeng yang ditemukan, pakar epigrafi Boechari menyimpulkan peninggalan itu berkisar dari abad ke-9 sampai 12 Masehi. Di situs ini baru sembilan bangunan yang telah dipugar, dan kesemuanya adalah bercorak Buddhisme. Kesembilan candi tersebut adalah Candi Kotomahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong Satu, Candi Gedong Dua, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Telago Rajo, Candi Kembar Batu, dan Candi Astano.


Proses Pemugaran pada Candi

Pusat Informasi dan Kantor pemugaran

Makara yg sedang dipugar

http://aci.detik.travel/
Ditemukan banyak benda peninggalan yang tak ternilai harganya di kompleks candi ini. Selain tinggalan yang berupa bangunan, dalam kompleks tersebut juga ditemukan arca prajnaparamita, arca dwarapala, arca gajahsimha, umpak batu, lumpang/lesung batu. Gong perunggu dengan tulisan Cina, mantra Buddhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikar, belanga besar dari perunggu, mata uang Cina, manik-manik, bata-bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen besi dan perunggu. Selain candi pada kompleks tersebut juga ditemukan gundukan tanah (gunung kecil) yang juga buatan manusia. Oleh masyarakat setempat gunung kecil tersebut disebut sebagai Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak.


Komplek Candi Batu

Kolam Telago Rajo



Candi Bunga

Situs percandian Muara Jambi adalah kekayaan, tak cuma bagi penganut Buddha di Indonesia, tapi juga penganut Buddha di seluruh dunia. Semoga Pemerintah lebih serius dalam mengelola situs percandian yagn merupakan salah satu warisan kebudayaan dunia ini, hal ini tentunya juga akan menarik minat para wisatawan untuk datang ke Jambi.

Mengapa selalu dengar radio