Minggu, 07 Desember 2014

BERAS JAMBI

Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan daya saing pemasaran beras di Provinsi Jambi adalah dengan mempatenkan merk/label beras. Mulai tahun 2010, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota memfasilitasi pendaftaran label/packing beras Jambi sebanyak 13 (tiga belas) merek beras. Hingga saat ini, sebanyak 11 (sebelas) merek dagang yang sudah dipatenkan, sedangkan 2 (dua) merek beras sedang dalam proses pendaftaran hak paten. Diharapkan dari upaya tersebut memberikan peluang pemasaran beras Jambi yang lebih luas untuk menuju Jambi Emas 2015.


Pemasaran Beras di Provinsi Jambi
Permasalahan yang sering ditemukan produsen beras dalam meningkatkan daya saing beras lokal adalah:
Pada umumnya produksen lokal belum berani melakukan branding dan labeling produk beras yang mereka hasilkan dikarenakan tidaj ada permintaan pedagang.
Rendahnya pengetahuan produsen beras lokal dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk beras yang dihasilkan ( label, registrasi merk, dan produk)
Packaging dan labeling yang ada saat ini belum sesuai ketentuan (brand Jambi, varietas beras yang dikemas, No registrasi dll) Mutu beras yang dikemas belum memenuhi standar beras yang diperdagangkan (produk yang dikemas campuran/tidak dengan tingkatan kwalitas tertentu).


KELEBIHAN BERAS JAMBI

Beras Jambi tidak kalah kualitas rasanya dari beras produk luar (merek yang ada di pasaran). Ada 2 (dua) pilihan rasa : pulen atau pera sesuai dengan rasa yang diinginkan, sedangkan harga relatif lebih murah dibandingkan harga beras luar dengan kualitas yang sama Beras Jambi adalah beras yang dihasilkan dari budidaya padi di daerah Jambi,  masih baru, setelah panen dan proses penggilingan, langsung dipasarkan, sehingga tidak mengalami penyimpanan yang lama di gudang dibandingkan beras dari luar daerah. Beras Lokal murni tanpa campuran, tanpa bahan pengawet dan tanpa pemutih, sehingga sehat untuk dikonsumsi keluarga.

                 
                   

                   


Outlet:
PASAR MODERN KEBON HANDIL
Jl. DI.Panjaitan No.11 Simpang Jeluthung Kebun Handil.Jambi

IKAN BOTIA

PENGEMBANGBIAKAN IKAN BOTIA (Chromobotia macracanthus Bleeker) SECARA BUATAN (Induced breeding)

Ikan botia ( Chromobotia macracanthus ) merupakan ikan alam asli Indonesia yang berasal dari Sungai Barito, Kalimantan Selatan dan Sungai Batanghari, Jambi, memiliki bentuk tubuh yang indah dengan punggung agak membungkuk sehingga tampak seperti pesawat tempur, warna tubuh kuning cerah dengan 3 (tiga) garis lebar atau hitam lebar.  Ikan botia menjadi primadona ekspor ikan hias sampai saat ini. Harga satu ekor ikan dengan ukuran 5 cm mencapai 13 euro (183 ribu) di pasaran Eropa.  Tetapi di Indonesia sendiri, ikan itu dijual ke petani dengan harga sekitar Rp. 6.000 – 10.000/ekor.
Di habitat aslinya, ikan botia hidup  pada air mengalir di sungai-sungai.  Oleh karena itu, disarankan agar dilengkapi dengan arus buatan untuk pemeliharaan dalam akuarium.  Botia toleran terhadap selang parameter air yang luas. Sedangkan di habitatnya mereka hidup pada selang pH 6 – 7,5, kesadahan 8 – 12 dH dan suhu 24 – 26 °C. 
Ketersediaan benih ikan botia masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam. Hasil tangkapan setiap tahunnya berfluktuasi, tergantung pada musim dan cenderung menurun.  Hal ini karena botia belum dapat ditangkarkan dan produksinya masih mengandalkan tangkapan dari alam. Adapun domestikasi ikan ini dalam penerapan teknologi masih skala laboratorium.  Oleh karena itu diperlukan teknologi pembenihan yang dapat langsung diterapkan di lapangan sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan plasma nutfah ikan asli Indonesia serta memenuhi permintaan konsumen ikan hias.
Pengembangbiakan ikan dengan cara buatan umumnya telah berkembang pada ikan-ikan konsumsi sementara pada ikan-ikan hias yang ukurannya lebih kecil masih minim diaplikasikan. Pengembangan usaha pengembangbiakan ikan botia secara buatan (induced breeding) dapat diterapkan guna menyediakan benih-benih ikan hasil budidaya.  Keberhasilan ini, selain mendatangkan keuntungan ekonomi, secara tidak langsung juga dapat mengurangi penangkapan ikan botia di alam. Teknologi pembenihan dan pemeliharaan ikan botia perlu dikuasai dan disosialisasikan kepada masyarakat luas agar semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengembangbiakan ikan ini.
1. Pematangan gonad induk ikan
Dalam penentuan standar induk ikan hias botia yang siap memijah digunakan berdasarkan ukuran panjang dan berat induk ikan matang gonad. Induk betina ikan botia  minimal telah mencapai matang gonad pada ukuran 16 cm atau berat mencapai 100 gram dan induk jantan mencapai ukuran 14 cm atau berat mencapai 40 gram.
Pemeliharaan induk botia dilakukan pada wadah akuarium atau fiberglas dengan kepadatan 6 – 8 ekor /m2 dan ketinggian air 40 cm. Kualitas air dalam media pemeliharaan induk botia antara lain suhu dengan kisaran 26 – 30oC, pH 6,5 – 7,0 dan oksigen terlarut >5 ppm. Wadah ditutup atau dinaungi dengan bahan gelap dan pada dalan wadah diberi tempat persembunyian berupa genting dan paralon.
Jenis pakan induk ikan botia berupa cacing sutera (Tubifex sp) dan pelet dengan kadar protein >35% diperkaya dengan vitamin E 500 mg/kg pakan. Frekuensi pemberian 2 kali sehari dengan jumlah pemberian dengan metode adlibitum (sekenyang-kenyangnya).
 2. Pemijahan dan Penetasan telur ikan
Pemijahan induk ikan botia dilaksanakan pada musim hujan dengan terlebih dahulu dilakukan seleksi induk yang benar-benar siap untuk dipijahkan. Seleksi induk dilakukan dengan cara visual (diraba) dan pengurutan (stripping) ataupun dengan cara kanulasi (katerisasi).
Untuk merangsang ovulasi atau spermiasi pada induk matang gonad dilakukan dengan cara stimulasi hormon gonadotropin menggunakan hormon ovaprin. Dosis penyuntikan 1,0 ml/kg berat induk betina dengan frekuensi penyuntikan 2 kali dan 0,6 ml/kg berat induk jantan, frekuensi penyuntikan 1 kali bersamaan penyuntikan pertama induk betina.
Proses pemijahan dilakukan secara buatan yakni setelah 11 – 18 jam setelah penyuntikan kedua dengan teknik stripping perut  ikan ke arah genital hingga telur dan sperma keluar, selanjutnya dilakukan fertilisasi.  Telur akan menetas menjadi larva dalam jangka waktu 19 – 29 jam. Tempat penetasan berupa corong dari fiberglass yang diberi aerasi kuat sehingga memungkinkan telur tetap melayang di air.
3. Pemeliharaan larva
Larva pasca penetasan dipelihara dalam wadah akuarium atau fiberglass dan diberi pakan nauplii Artemia ukuran 0,1 – 0,15 mm. Larva yang sehat akan terlihat naik turun mengikuti aliran air.  Kualitas air yang harus diperhatikan antara lain suhu antara 26 – 29oC, Oksigen terlarut > 5 ppm, pH 6,0 – 7,0 dan CO2  sekitar 6,0ppm.
4. Pengendalian penyakit
Penyakit yang sering menyerang ikan botia adalah Ichthyopthirius multifilis ditandai adanya bintik putih pada seluruh bagian tubuh terutama penyerangan tubuh bagian luar ikan (kulit, sirip dan insang) dan akibatnya dapat menyebabkan kematian.
Tindakan pencegahan adalah dengan menjaga kualitas air antara 27 – 30oC dan pemberian imunostimulan vitamin C dosis 500 mg/kg ikan atau glukan dosis 400 mg/kg ikan yang dicampur pada pakan dengan lama pemberian 5 – 7 hari berturut-turut. Sedangkan tindakan pengobatan menggunakan Methilien blue 3 ppm melalui perendaman selama 24 jam.

DAMARWULAN DAN MINAK JINGGO

KONON disebutkan bahwa pada masa pemerintahan Majapahit yang dipegang oleh Ratu Ayu Kencana Wungu (Suhita) terjadi
pemberontakan yang dilakukan oleh Minak Jinggo (Bhre Wirabumi??)(Jengho mengacau lewat banyuwangi pintu belakang untuk mengacau perhatian Majapahit menjaga pintu laut jawa sehingga sebagian besar pasukan jenggho tidak diketahui telah masuk dari semarang- ). Pokok persoalan pemberontakan tersebut adalah karena Minak Jinggo ingin memperistrikan Ratu Ayu Kencana Wungu tetapi ditolak karena wajah Minak Jinggo seperti raksasa.( Wajahnya Bulat seperti TEmpeh khas mongoloid ) Hampir saja Minak Jinggo memperoleh kemenangan karena ia sangat sakti sebab memiliki senjata yang disebut gada wesi kuning. Akhirnya Ratu Kencana Wungu membuka sayembara barangsiapa yang dapat mengalahkan Minak Jinggo akan memperoleh hadiah yang luar biasa. Tersebutlah seorang ksatria putra seorang pendeta bernama Raden Damarwulan yang memasuki arena sayembara.

Dalam peperangan dengan Minak Jinggo hampir saja Damarwulan dapat tersingkir( kerajaan karang asem dan kluingkung sampai sekarang dikuasai keturunan china/mongol bukti jenggho tak dapat masuk ke jawa dia bukan lah muslim tapi budhist bukti adalah tidak didirikannya mesjid tetapi kuil taou ). Akan tetapi atas bantuan dua orang selir Minak Jinggo yang bernama Dewi Waita dan Dewi Puyengan akhirnya Minak Jinggo dapat dikalahkan ( di blambangan saja ). Selanjutnya Dewi Waita dan Dewi Puyengan menjadi istri Damarwulan. Sebagai imbalan atas kemenangan itu maka Damarwulan akhirnya menjadi suami Ratu Ayu Kencana Wungu ( mempunyai putra yang dinamai raden paku/sayid ainul yaqin yang kelak menjadi raja di demak karena ibunya adalah ratu Majapahit/Blambangan dengan gelar Prabu Satmata )dan bersama-sama memerintah di Majapahit ( Blambangan ).

Cerita Damarwulan-Minak Jinggo ini rupa-rupanya sangat populer di Jawa Tengah terlebih-lebih di Jawa Timur (peperangan
antara walisongo dengan majapahit adalah dengan prabu brawijaya ke VII yang ketika itu majapahit sudah lemah karena negara mancanegarinya sudah dikalahkan Mongol diduga kemarahan CHINA adalah di serang nya SRIWIJAYA - Budhist oleh MAJAPAHIT- Hindhu dan pembalasan kekalahan Kubulaikhan ). Hingga sekarang kita masih dapat melihat peningggalan tersebut dalam bentuk makam kuno yang terletak di Desa Troloyo, Trowulan, Mojokerto. Di sana kita jumpai suatu kompleks makam yang oleh penduduk dianggap sebagai makam Ratu Ayu Kencana Wungu ( ratu Blambangan ditinggal oleh maulana ISkak karena mungkin Jenggho sudah masuk pasae/ Gresik..apakah beliau syahid di sana sehingga sunan Giri sejak kecil sudah piatu??? tinggal di kepatihan diangkat putra oleh Nyai Bin Patih/ Pinatih: Kampung kecil HaBaSA). Dewi Waita dan Dewi Puyengan serta beberapa orang pengikutnya. Makam tersebut menurut penelitian para ahli yang sebenarnya adalah makam-makam Islam yang awal . Dari angka tahunnya yang tertulis pada nisan-nisan menunjuk angka 1295 M - 1457 M.

Tidak jauh dari Troloyo, masih di Desa Trowulan juga kita jumpai sebuah candi yang oleh penduduk setempat dinamakan
candi Minak Jinggo. Melihat berbagai Hiasan serta peninggalan lain yang terdapat di sekitar candi tersebut dapat diperkirakan bahwa candi Minak Jinggo berasal dari zaman Majapahit

Rabu, 19 November 2014

BERBAGI BERSAMA SEKOLAH LUAR BIASA DI MUARO JAMBI

MEREKA BELAJAR
SISWA SISWI SLB KAB.MUARO JAMBI
MEREKA BELAJAR PEMIJAHAN IKAN LELE SANGKURIANG

Muaro Jambi Radio Dalam Gambar

KIWO KO PEMBUAT GAMELAN DI PROPINSI JAMBI
pembangun Jembatan di Sidomukti Tanjabtimur
setiker Radio News Muaro jambi
Industri Kreatf wisnu murti Jambi

Di Kota Jambi, Harga Premiun Di Pengecer Rp 10.000/Liter

-Para pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Jambi menaikkan harga premium hingga Rp 2.500/liter atau 33 % dari harga sebelumnya. Itu dilakukan menyusul keputusan Pemerintah Pusat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 2.000/liter mulai Selasa (18/11).
Pantauan Harian Jambi di kios pengecer BBM Jalan Pangeran Hidayat, Paal V, Kota Jambi, Selasa (18/11) pagi, harga BBM jenis premium mencapai Rp 10.000/liter.
Harga premium tersebut naik Rp 2.500/liter atau sekitar 33 % dari harga premium eceran sbelumnya Rp 7.500/liter. Bahkan di kios pengecer BBM pinggiran Kota Jambi, harga premium ada yang mencapai Rp 12.000/liter.
Syahrul (35), pengecer BBM di Jalan Pangeran Hidayat, Paal V, Kota Jambi kepada SP, Selasa (18/11) pagi mengatakan, dirinya menjual premium Rp 10.000/liter karena harga premium di SPBU sebesar Rp 8.500/liter.
Sebelum kenaikan harga BBM, Syahrul biasanya menjual premium Rp 7.500/liter atau selisih Rp 1.000/liter dari harga premium di SPBU sebesar Rp 6.500/liter.
Sementara itu, antrean panjang untuk mendapatkan BBM di SPBU Kota Jambi, Selasa (18/11) pagi tidak terjadi lagi. Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan BBM sempat terjadi di seluruh SPBU Kota Jambi, Senin (17/11) malam.
Aksi borong tersebut terjadi menyusul pengumuman kenaikan harga BBM yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (17/11) malam.
Setelah mengetahui kenaikan BBM mulai Selasa (18/11) dini hari, seluruh stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk umum (SPBU) di Kota Jambi diserbu warga.
Arief (40), seorang warga yang antre di SPBU Jalan Pattimura, Kota Jambi, Senin (17/11) malam mengaku kecewa karena SPBU tersebut sudah tutup pukul 22.00 WIB.
Dia sudah antre hampir setengah jam untuk mengisi BBM sepeda motor. Namun SPBU Pattimura tersebut langsung tutup kendati antrean untuk mendapatkan BBM masih panjang.
Menurut Arief, SPBU di Kota Jambi banyak yang cepat tutup setelah pengumuman kenaikan harga BBM karena kehabisan persediaan. Persediaan BBM di SPBU cepat habis karena adanya aksi borong yang dilakukan warga masyarakat.
Aksi borong tersebut sebagian besar diduga dilakukan para spekulan dengan menggunakan mobil.
Sementara Hiswana Migas Jambi, Selasa (18/11) langsung melakukan rapat sosialisasi kebijakan perubahan harga BBM PSO Bengkulu dan Jambi.
Anggota Hiswana Migas Jambi, Awal J Damanik mengatakan, BBM jenis solar seharusnya naik lebih tinggi karena saat ini Solar non subsidi Rp 12 ribu sehingga masih sangat menggoda untuk diselewengkan.
Disebutkan, di Vietnam,Singapura, Malaysia dan sejumlah negara lain harga BBM sudah diatas Rp 11 ribu. “Dengan kenaikan harga BBM kini, pemerintah tinggal memberantas koruptor seperti Atut, Nazarudin dan lainnya sehingga APBN dan APBD bisa benar mengalir ke masyarakat. Semoga,” sumber
HARIANJAMBI.COM, JAMBI

Selasa, 18 November 2014

Radio News Muaro Jambi sukses mengikuti Afiliasiasi VOA 2014 Di bandung

setiap dua tahun VOA (Voice of America) mengadakan Konferensi untuk semua Afiliasinya yang tersebar di seluruh Indonesia, Baik  itu Radio, TV pun media lainnya. Tahun ini mengambil tema Audience Engangement in The 21st Century dan dilaksanakan pada tanggal 29, 30 September sampai 1 Oktober 2014, di Hotel Clarity Bandung.
Pertemuan ini disamping saling sharing tentang karya-karya media bersama VOA, sekaligus juga belajar tentang cerita sukses baik dari para pakar maupun praktisi media entah itu radio pun jejaring sosial lainnya. Mereka itu, al. Bpk. Errol Jonathans, Direktur Suara Surabaya Media, Bpk. Enda Nasution, penggagas Koin Prita, Mas Shafiq Pontoh, relawan JOKOWI-JK
Radio News Muaro JAmbi , Radio Digital 2.0 sebagai salah satu peserta sukses mengikuti seluruh rangkaian Konferensi dan membawa pulang 1 buah IPOD karena menjadi peng-tweet terbanyak. Maklum dalam selama kegiatan oleh Panitia diadakan lomba tweet terbanyak untuk mengomentari seluruh kegiatan.
Berikut, welcome speech dari Noorman Goodman VOA Indonesian Service, Washington DC.

Minggu, 16 November 2014

SEJARAH DESA LAMBUR TANJUNG JABUNG TIMUR

Sejarah Desa Lambur Kec.Muara Sabak Timur


Sejarah Desa Lambur
Konon pada tahun 1954 sebuah perahu lambo (perahu kayu) terdampar dikuala sungai kemudian daerah ini diberi nama Lamboro oleh seorang petuah kampung bernama H.Podang yang waktu itu masih berdomisili di Kampung Laut. Lamboro yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lambur mengandung pengertian melimpah, sangat banyak, melambung tinggi. Daerah ini menurut orang yang pertama kali menggali anak sungai (parit 1) H.Juma (Alm) mengatakan di Lambur tempat gudang rejeki, daerah makmur, subur dan kaya akan sumber daya alam sehingga dikatakan dalam sebuah kata berbunyi : Dikepalamu ada beras dikakimu ada ikan semboyan inilah yang terus dipertahankan masyarakat Lambur sampai saat ini sehingga desa ini memang dikenal daerah lumbung padi dan hasil laut yang cukup diandalkan sebagai mata pencaharian untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat

Desa Lambur pada tahun 1956 telah disahkan menjadi sebuah desa defenitif yang dinahkodai oleh seorang mangku bernama Abdul Rasyid dari kepemimpinan Abdul Rasyid dilanjutkan dengan mangku yang lain seperti : Muhammad Amin, Zainal CH dan Ngatta Mamma. Selanjutnya pada tahun 1972 Desa Lambur sudah dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Harun Thaib yang diangkat/penetapan dari seorang polisi aktif dengan masa tugas sampai tahun 1989 setelah berjalan kepemimpinan beliau selama 17 tahun. Pada tahun 1989 sedang digemborkan pemilihan lansung kepala desa maka LMD (Lemabaga Masyarakat Desa) membentuk Panitia PILKADES untuk melaksanakan penyaringan dan pencalonan kepala Desa dari hasil penyaringan yang dilakukan oleh panitia maka didapatkan 3 (tiga) orang yang akan ikut bertarung diantaranya : (1) H.Rajab, (2) Ngatta Mamma dan (3) Harun Thaib dari ketiga pasang calon kepala desa yang mendapat suara terbanyak adalah Harun Thaib untuk priode 1989-1998.
Namun 2 (dua) tahun menjelang masa jabatan Harun Thaib habis, kerena faktor usia dan kesehatan tidak memungkingkan lagi untuk melanjutkan pemerintahan maka ditunjuklah M.Syargawi amin yang pada waktu itu menjabat sebagai Sekretaris Desa untuk melanjutkan pemerintahan sampai diadakan pemilihan Kepala Desa berikutnya. 
Pada tahun 1998 maka diadakanlah Pemilihan Kepala Desa yang kedua kalinya yang diikuti  2 (dua) orang calon yang ikut bertarung untuk merebut posisi orang nomor satu di Desa Lambur yakni M.Syargawi Amin dan Andi Panna.
Dari pertarungan ini yang mendapat nasib baik dan dukungan dan suara terbanyak dari masyarakat adalah M.Syargawi Amin, dengan masa jabatan selama 8 (delapan) tahun, setahun setelah terpilihnya M.Syargawi Amin tepatnya pada tahun 1999 seiring dengan Otonomi Daerah maka wilayah Tanjung Jabung dimekarkan menjadi 2 wilayah yakni Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, sementara jabatan M.Syargawi Amin selaku Kepala Desa Lambur masih terus dijabat sampai tahun 2006.
Seiring dengan otonomi daerah tersebut, Tepatnya pada tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Tanjung jabung Timur memekarkan Desa Lambur menjadi 2 (dua) Desa yakni Desa Lambur dan Desa Kota Harapan. Dengan dimekarkannya Desa Lambur menjadi 2 (dua) Desa maka secara geografis dan luas daerah secara otomatis berubah, maka sistem aparatur desapun kembali dibenali. Dan pada tahun 2007 kembali masyarakat Lambur melaksanakan pesta demokrasi untuk pemilihan Kepala Desa Berikutnya. Karena jiwa kepemimpinan dan kepeduliannya terhadap pembangunan Desa Lambur, maka masyarakat kembali memilih M.Syargawi Amin sebagai Kepala Desa Lambur dengan masa jabatan enam tahun ( 2007-2013) dari  pesaingnya adalah H.Budi Amin.
Melihat dari awal berdirinya Desa Lambur pada tahun 1956 yang secara administrasi masih satu wilayah dengan Kampung Laut yang dipimpin oleh seorang Mangku karena jarak antara Lambur dengan Kampung Laut cukup jauh sehingga pemerintahan tidak berjalan dengan baik dan efektif. Pada tahun 1971 Desa Lambur berpisah dari wilayah Kampung Laut dan telah memiliki Kepala Desa sendiri dengan maksud dan tujuan agar pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berjalan dengan baik. Sejalan dengan itu dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan masyarakat maka pada tahun 1970 Datuk Harun Taib bersama perangkatnya dan masyarakat membangun Kantor Desa sendiri secara swadaya dan alhamdullillah sampai sekarang kantor tersebut masih berdiri kokoh.

Penduduk desa pertama kali adalah para pendatang dari Sulawesi (Suku Bugis) sekitar tahun 1960an, tepatnya di muara Sungai Sepucuk Nipah. Kelompok pendatang ini kemudian mendirikan pemukiman di sekitar sungai dan beberapa saat kemudian diikuti dengan kelompok keluarga lain, baik yang langsung dari Pulau Sulawesi maupun orang-orang Bugis yang telah berdomisili di Nipah Panjang, Muara Sabak, Kota Jambi dan lainnya, serta suku lain terutama suku Jawa, Cina, Kerinci, Batak, Melayu Jambi, dan lainnya.
Maksud kedatangan penduduk ke desa ini pertama kali adalah sebagai nelayan yang memerlukan lokasi tempat berlabuh bagi perahu dayung yang mereka gunakan sebagai sarana menangkap ikan. Pada saat menetap inilah dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga akan beras, kemudian mereka mulai mengolah lahan untuk tanaman pangan (padi) dan selanjutnya menanam kelapa yang ternyata hasilnya cukup baik dan berkembang sampai saat sekarang. Perkembangan penduduk desa mengalami arus turun naik dari periode ke periode seperti pada akhir tahun 1970an dan awal 1980an jumlah penduduk datang cukup banyak, tetapi mulai tahun 1990an jumlah pendatang semakin sedikit dan bahkan sebagian kembali ke Sulawesi. Penduduk yang meninggalkan desa sampai saat masih memiliki lahan dan tidak diolah sehingga menjadi semak dan belukar terutama pada parit 7. Pada lokasi ini masih ditemukan bekas lahan persawahan yang sudah ditumbuhi semak dan belukar.

Sesuai perkembangan sistem administrasi pemerintahan di Indonesia, sebutan desa sewaktu berdiri adalah kampung (termasuk ke dalam Marga Nipah) yang dikepalai oleh seseorang yang disebut dengan Kepala Kampung atau lebih popular disebut dengan panggilan datuk. Setelah diberlakukan UU No. 5 tahun 1979 tentang pemerintah desa, maka pada tahun 1980 sebutan kampung berubah menjadi desa yang dikepalai oleh seseorang yang disebut dengan Kepala Desa sampai sekarang masih tetap populer dengan sebutan datuk oleh masyarakat

INFO DI KAB.TAJUNG JABUNG TIMUR

Muara Sabak adalah sebuah bekas kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Indonesia. Kini Muara Sabak dimekarkan menjadi 2 kecamatan, yaitu Muara Sabak Barat dan Muara Sabak Timur.

Makanan Penyebab Bau Badan


Gaya Hidup

Makanan Penyebab Bau Badan

Di Indonesia, dikenal pete, jengkol dan durian sebagian makanan yang menimbulkan bau, tapi ada pula jenis makanan lain yang bikin bau badan.
  • Daging Merah

    Pada 2006, tim peneliti dari Republik Ceko mengumpulkan sampel sejumlah daging yang sudah di masak lalu meminta relawan vegetarian untuk memakannya. Tim ilmuan lalu menyimpulkan, para penganut vegetarian cenderung bebas bau badan dibanding mereka yang banyak makan daging.

Sabtu, 15 November 2014

JaKoz Beyik

...::: JaKoz Beyik :::... Selamat Bersua di Pabrik Oleh2 Berbumbu Jambi Selamat datang... Selamat berjumpa... Selamat bersua... Selamat Singgah... Di Jambi hanya di Pabrik Oleh-oleh Berbumbu Jambi

ANDE-ANDE LUMUT

Ande Ande Lumut (variasi ejaan: Ande-ande Lumut) adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Cerita ini dikenal dalam berbagai versi. Versi yang banyak dikenal dan "tradisional" adalah yang mengaitkannya dengan bersatunya (kembali) Kerajaan Jenggala dan Kediri. Cerita ini mengisahkan tentang Pangeran Kusumayuda (dianggap sebagai personifikasi Kamesywara, raja Kadiri) yang bertemu dengan Kleting Kuning (bahasa Jawa: Klething Kuning), si bungsu dari empat bersaudara anak seorang janda yang tinggal di salah satu desa bawahan ayah Pangeran Kusumayuda memerintah. Kleting Kuning sebenarnya adalah anak angkat, yaitu putri dari Kerajaan Jenggala, yang kelak dikenal sebagai Dewi Candrakirana. Diam-diam mereka saling mengingat. Dalam hati, Pangeran Kusumayuda tahu, gadis seharum bunga mawar itu adalah calon permaisuri Kerajaan Banyuarum yang paling sempurna. Sayang, mereka tak pernah bertemu lagi. Beberapa tahun kemudian, seorang pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri. Tak seperti gadis-gadis desa lain, termasuk juga saudara-saudara Kleting Kuning, Kleting Kuning enggan pergi sebab dia masih mengingat Pangeran Kusumayuda. Namun berkat nasihat dari bangau ajaib penolongnya, maka akhirnya Kleting Kuning pun turut serta. Dalam perjalanannya, ternyata mereka harus menyeberangi sungai yang lebar. Pada saat itu, muncullah penjaga sungai berwujud yuyu raksasa bernama Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyeberangkan mereka dengan catatan diberi imbalan bersedia dicium olehnya setelah diseberangkan. Karena terburu-terburu, semua gadis-gadis desa yang lain segera saja menyetujuinya, dengan pemikiran bahwa sang pangeran tidak akan mengetahuinya. Hanya si bungsu Kleting Kuning yang menolak untuk dicium Yuyu Kangkang. Ketika Yuyu Kangkang bermaksud memangsanya, Kleting Kuning melawannya dengan senjata yang dititipkan oleh ibunya. Karena hanya si bungsu yang tidak dicium Yuyu Kangkang, jadilah Ande Ande Lumut memilih si bungsu sebagai pendampingnya. Barulah saat itu Kleting Kuning menyadari bahwa pemuda Ande Ande Lumut adalah Pangeran Kusumayuda, pemuda idamannya. Kisah Ande Ande Lumut banyak didokumentasikan, meskipun kisah ini sebelumnya diwariskan secara lisan. Diduga kisah ini berasal dari era Majapahit. Berbagai buku cerita untuk anak memuat banyak versi kisah ini. Demikian pula di majalah-majalah kisah ini ditulis ulang. Rekaman dalam bentuk kaset juga pernah dibuat (oleh Sanggar Prativi)

Senin, 26 Mei 2014

Jadi Pemateri Acara ASEAN di Malaysia, Zumi Zola Mendapat Sambutan Luar Biasa dari Peserta

SABAH - Peserta The 5th ASEAN Forestry Network (ASFN) yang digelar di Sabah, Malaysia, Minggu (25/5/2014), memberikan sambutan yang luar biasa ketika Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Zumi Zola Zulkifli, selesai memberikan presentasi. Dalam presentasinya, Zumi Zola memberikan materi tentang kondisi, problem, dan strategi yang dihadapi Jambi dalam menjaga dan memanfaatkan hutan dan lingkungan hidup sebagai fungsi ketahanan pangan untuk masyarakat. Zumi Zola juga mempresentasikan kondisi sebagian Jambi yang merupakan wilayah gambut. Banyak tantangan dan resiko yang dihadapi di kawasan gambut ini, terutama tantangan terjadinya kebakaran lahan. Anak mantan gubernur Jambi Zulkifli Nurdin ini juga menyampaikan Taman Nasional Berbak (TNB) yang merupakan aset Provinsi Jambi yang perlu dijaga bersama. Tidak hanya Indonesia, dunia juga harus ikut menjaga salah satu paru-paru dunia ini. Pada akhir presentasinya, Zumi Zola mengajak seluruh negara yang hadir untuk berinvestasi di Jambi, terutama di sektor ketahanan pangan. Acara the 5th ASEAN Foresty Network (ASFN) ini mengambil tema social forestry in contributing to forest conservation and livehood toward a green ASEAN community. Peserta acara ini datang dari negara-negara anggota ASEAN. Juga terdapat peserta datang dari sejumlah negara luar ASEAN, misalnya Jepang dan Swiss.

Ratusan Siswa di Sungaipenuh Daftarkan BSM

Kabar akan diberikannnya bantuan berupa Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Siswa putus Sekolah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sungaipenuha tampaknya disambut antusias oleh masyarakat Kota Sungaipenuh. Sama pada 2013 lalu, meski tidak dengan penyebaran informasi terperinci dan berjangka waktu lama, dengan mudahnya penyebaran informasi yang terkait akan ada peneriman BSM tersebut beredar dimasyarakat, sehingga tidak mengherankan ribuan warga berbondong-bondong mengantarkan persyaratan ke Sekretariat Daerah(Setda) bagian Kesejateraan Rakyat(Kesra) Kota Sungaipenuh sejak awal Mei lalu hingga berita ini diterbitkan. Tidak hanya didatangi siswa dan mahasiswa yang terhitung dari tingkatan siswa sekolah dasar(SD) hingga kuliah di perguruan tinggi dan bergelar mahasiswa. Bahkan sekretariat kesra tersebut dipadati orang tua dari pelajar yang yang berasal dari kota Sungaipenuh. Setelah pada tahun 2013 lalu Pemkot mengeluarkan sebagian kecil APBD Kota Sungaipenuh untuk kepentingan dalam menunjang dunia pendidikan yang lebih baik di Kota Sungaipenuh. Berupa BSM. Sama dengan tahun lalu, dengan syarat yang tergolong mudah didapatkan oleh calon penerima, baik yang miskin maupun tidak. Tahun ini, meskipun menggunakan Peraturan Walikota(Perwako) dengan kata lain bukan disahkan lewat pembahasan wakil rakyat di DPRD. Sebagaimana menurut beberapa sumber yang enggan ditulis namanya mengaku, dari data penerima BSM yang diberikan Pemko tahun 2013 lalu, pihaknya menduga bahwa banyak diantara masyarakat yang seharusnya menerima BSM akan tetapi tidak menerima dan sebaliknya pula pelajar yang berasal dari keluarga mampu bahkan tergolong kaya ikut menikmati BSM dari APBD kota Sungaipenuh tersebut. Dikwatirkan peristiwa tersebut bisa kembali terjadi jika mekanisme penyeleksian bahan sama seperti tahun lalu. "Ya, tahun lalu saya memasukkan kami memasukan bahan sebagai. Calon penerima BSM dari Pemkot Sungaipenuh. Akan tetapi banyak dari kami yang tergolong dari pelajar yang tidak mampu bahkan terancam putus sekolah dinyatakan tidak menerima, begitupun sebaliknya," ujar salah seorang mahasiswa miskin yang kembali mendaftar sebagai penerima BSM tahun ini, meskipun tahun dulu sempat gagal menerima saat ditemui Harian Jambi kemarin. Terkait hal itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Sungaipenuh, Anasral SPdI melaui staf bagian Kesra mengaku bahwa meski waktu pendaftaran telah berakir pda 21 Mei 2014. Namun, sesuai dengan intruksi Kabag Kesra yang saat ini sedang berada diluar daerah melaksanakan tugas kantor kemarin. Bahwa dirinya beserta staf lainnya diminta tetap menerima bahan dari masyarakat untuk BSM Kota Sungaipenuh hingga Akhir Mei. Soal hal lain dirinya enggan berkomentar, karena menurutnya dirinya tidak punya kapasitas untuk itu. “Pak Kabag sedang ada acara kantor diluar daerah. Kami dimintanya tetap menerima bahan yang masuk, soal batas waktu kemungkinan akhir bulan ini, terkait hal lain Tanya aja pak kabag” singkat Reki Kurniawan salah seorang staf bagian Kesra Setda Kota Sungaipenuh ketika dikomfirmasi sesusai menerima bahan dari masyarakat yang mendaftar penerima BSM Kota Sungaipenuh.

Jumat, 25 April 2014

124 MCK Dibangun di Jaluko

Sampai tahun 2014 ini, di Kecamatan Jaluko Kabupaten Muarojambi telah dibangun sebanyak 124 unit MCK yang ditujukan untuk masyarakat pinggir sungai yang selama ini masih melakukan aktifitas dipinggir sungai Batanghari. ‘’124 MCK ini dibangun di Desa Penyengat olak yang sebagaian besar masyarakatnya masih belum memiliki MCK pribadi, namun jumlah ini masih 25 persen dari kebutuhan yang ada untuk masyarakat," terang Camat Kecamatan Jaluko, Muarojambi, Arison SSTP. Arison mengatakan 124 MCK ini merupakan proyek dari pihak BLH Provinsi Jambi sebanyak 104 MCK dan 24 unit bantuan CSR dari PTPN IV. "Itu untuk tahun 2012 dan 2013. Tahun 2014 kami belum mengetahui apakah masih akan dibangun atau tidak, namun kami harap program ini dapat berjalan, sebab membantu masyarakat untuk dapat hidup sehat," imbuhnya. Untuk pembangunan yang telah ada, masing-masing rumah warga dibangun 1 MCK untuk 1 rumah namun untuk sumur hanya dibangun 1 sumur untuk 3-5 rumah untuk dimanfaatkan bersama-sama. "Masyarakat merasa sangat terbantu dengan program ini, kesadaran mereka dan kesehatan masyarakat terus meningkat," tukasnya. Selain pembangunan MCK ini, untuk lebih meningkatkan PHBS di masyarakat, pihak kecamatan juga membentuk Tim Relawan Pembersih Jambi yang bekerja melakukan sosialisasi masyarakat tentang kerugian melakukan aktifitas MCK di atas Sungai. "Relawan pembersih jamban ini telah berjalan dan dan mereka diberi honor pihak provinsi, sejauh ini hasilnya cukup positif," tandasnya. (era)

Banyak Rumah "Hantu" di Muarojambi

Ternyata di Kabupaten Muarojambi khususnya di Komplek Perkantoran Bukit Cinto Kenang banyak terdapat rumah "Hantu", dimana banyak rumah yang merupakan aset Pemerintah yang telah dibangun namun tak ditinggali. Rumah-rumah ini bukan hanya tak ditinggali namun kondisinya tak terawat sehingga kerusakan tak terhindarkan, salah satu contohnya ialah perumahan yang disiapkan untuk rumdis para pejabat Eselon di Kabupaten Muarojambi. Pantauan wartawan dilapangan Perumahan yang terletak disamping rumah Wabup ini saat ini rusak tak terpelihara. Dari sekitar 6 rumah hanya ada 1 rumah yang terlihat rapi karena ditinggali. Salah seorang warga sekitar komplek perkantoran yang tak mau namanya dipublikasikan menuturkan bahwa rumah itu sudah sejak lama dibangun. "Setahu saya sudah sekitar 8-10 tahun lalu dibangun, namun sejak dibangun hingga kini tak pernah ada yang menetap dirumah itu,"jawab warga tersebut Namun tampaknya Pemkab Muarojambi terlihat cuek dengan penghamburan uang negara ini, buktinya pemkab bukannya melakukan perawatan atas aset rumah yang ada namun menambah pembangunan rumah yang diprediksi akan kembali terbengkalai yaitu pembangunan rumah dinas Wakil Ketua DPRD yang telah 1 tahun tak ditinggali. "Mungkin para pejabat mengikuti atasannya yaitu Bupati yang tak pernah menetap di rumah Dinas sehingga bawahannya juga tak mau menetap di Sengeti,"lanjut Warga tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Muarojambi, Drs. H. Imbang Jaya saat dikonfirmasi terkait hal ini tidak dapat dihubungi, ponselnya bernada tidak aktif saat coba dihubungi wartawan harian ini. (era)

DAK-2, DPRD Muarojambi 35 Kursi

Bupati Muarojambi H Burhanudin Mahir SH, kemarin menyerahkan Data Agregat Kependudukan Per-Kecamatan (DAK-2) kepada Ketua KPU Kabupaten Muarojambi Sudirman S,Pd. Penyerahan ini dilakukan di rumah dinas Bupati Muarojambi. Data yang diserahkan jumlah penduduk Muarojambi 355.198 jiwa yang tersebar di 11 Kecamatan. Ketua KPUD Muarojambi, Sudirman dalam sambutannya menyebutkan, data jumlah penduduk ini digunakan untuk menentukan alokasi kursi DPRD kabupaten Muarojambi pada pemilu 2014 mendatang. Dimana berdasarkan data dimaksud, jumlah kursi DPRD kabupaten Muarojambi tetap 35 Kursi. 'Kemudian untuk daerah pemilihan setelah diolah oleh KPU Kabupaten Muarojambi saat penyerahan tersebut, dapat diproyeksikan atau kemungkinan daerah pemilihan adalah 5 Dapil dari 4 dapil pada pemilu 2009,' tukasnya. Disebutkannya, Dapil 2 yang dipecahkan Kumpeh Ilir, Kumpeh Ulu, Sungai Gelam yang tadinya 12 kursi, setelah dihitung berdasarkan jumlah penduduk di 3 kecamatan ini kursinya menjadi 13. Dan sesuai dengan aturan dalam UU 8 thn 2012 Tentang Pemilu DPRD kursi satu daerah pemilihan antara 3-12 kursi. Prediksi untuk daerah pemilihan 1 Sekernan, Taman Rajo - Marosebo 7 Kursi. Kemudian, Dapil 2 Kumpeh Ulu-Ilir 7 kursi. Lalu dapil 3 Jaluko 6 kursi. Sedangkan dapil 4 Mestong - S.Bahar, bhr Utara, Bhr Selatan 9 kursi. Lalu, dapil 5 Sungai Gelam 6 kursi. Penyerahan DAK-2 dihadiri oleh ketua DPRD Kab. Muarojambi Sahidan Al-Fajri SH, Seluruh Komisioner KPU Kab. Ma.Jambi, Setda Muarojambi Drs H Imbang Jaya, para kepala SKPD, camat, dalam lingkup pemerintah Muarojambi. Bupati pada kesempatan tersebut membacakan sambutan tertulis Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Pada bagian lain sambutannya Bupati Burhanudin Mahir SH mengatakan dari paparan ketua KPU Muarojambi tentang prediksi dapil tadi, sebagai kepala daerah menyambut baik dan sangat setuju dengan usulan dimaksud. Dirinya berharap agar KPU Muarojambi memperjuangkan 5 dapil itu ke KPU RI untuk ditetapkan pada pemilu 2014 yang akan datang. 'Pemda Muarojambi siap memberikan dukungan bantuan dan fasilitas yang diperlukan KPU Muaro Jambi sepanjang dibolehkan oleh peraturan. Kepada setda diperintahkan untuk mengkoordinasikan dengan KPU Muarojambi,' tukasnya. (arm)

Selasa, 22 April 2014

Wapres Ingatkan Siswa di Jambi Siapkan Diri Jadi Pemimpin

Wakil Presiden Boediono mengingatkan para siswa SMPN 1 Kota Jambi untuk ikut mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa datang. "Anak-anak belajarlah dengan sungguh-sungguh, nanti pada saatnya Bapak akan mundur, kalianlah yang meneruskan untuk memimpin negeri ini" kata Wapres saat berkunjung ke SMPN 1 Kota Jambi, Selasa. Wapres Boediono bersama istri,Herawati Boediono dan sejumlah menteri berkunjung ke Provinsi Jambi untuk membuka Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia. Dalam kunjungannya ke SMPN 1, Boediono didampingi Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, Ketua TP-PKK Provinsi Jambi Yusniana Hasan Basri dan Wali Kota Jambi Sy. Fasha. Dalam kunjungan singakt itu Wapres memberikan arahan kepada para siswa dan siswi untuk belajar dengan bersungguh-sungguh karena para siswa ini nantinya akan menjadi pemimpin dan generasi penerus bangsa. Wapres pun menyempatkan diri meninjau para siswa yang sedang dalam proses belajar mengajar, salah satunya kelas cerdas istimewa yang muridnya memiliki kecerdasan intelektual 130 keatas. Di dalam kelas ini, Wapres menyempatkan diri bertanya kepada para siswa tentang dua gambar yang terpampang di papan tulis melalui proyektor, yaitu gambar yang menunjukkan gambar hutan yang asri dan gambar pinggiran sungai yang dipenuhi dengan rumah dan sampah. Para siswa pun berlomba untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Wapres dan diungkapkan Wapres bahwa jawaban para siswa sudah cukup baik. Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar memperlihatkan hasil karya para siswa dalam bidang fisika, di antaranya generator sederhana, proyek hidrostatik, dan kincir angin sederhana untuk pembangkit listrik tenaga air. Pada akhir kunjungannya, Wapres menuju ke ruang perpustakaan dan meninjau perlengkapan buku dan fasilitas yang ada di perpustakaan tersebut.(*) Sumber: Antara

Gubernur Jambi Sambut Peserta Rakornas KPI 2014

Gubernur Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus menyatakan gembira dan terimakasih kepada KPI Pusat dan KPID atas dipercayanya Jambi sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPI 2014. Dirinya berharap Rakornas KPI dapat memberi dampak yang positif bagi perkembangan penyiaran khususnya di daerah Jambi. “Selamat datang peserta Rakornas. Terima kasih telah mempercayai Jambi sebagai tuan rumah Rakornas KPI. Kami merasa bangga atas kepercayaan tersebut. Kami merasa senang Jambi menjadi tuan rumah Rakornas KPI. Kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Gubernur dalam sambutan acara ramah tamah dengan peserta Rakornas di Rumah Dinasnya, Senin Malam, 21 April 2014. Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan potensi-potensi yang dimiliki daerahnya seperti tempat-tempat wisata yang menarik seperti taman air alam, Gunung Kerinci, Candi Muaro Jambi dan ratusan obyek lainnya. Ketua KPI Pusat Judhariksawan, dalam sambutannya mengatakan kegiatan Rakornas KPI yang dihadiri 33 provinsi akan dihadiri Wakil Presiden Boediono. Rakornas ini menjadi Rakornas pertama yang dihadiri Wapres. “Kami atas nama KPI menyampaikan terima kasih banyak kepada pemerintahan dan masyarakat Jambi atas sambutannya dan kesempatan ini,” kata Judha. Judha juga menyampaikan jika Rakornas KPI akan ditandatangani beberapa MoU dengan Dewan Pers dan beberapa lembaga lain. Usai ramah tamah, kedua belah pihak melakukan tukar menukar cindera mata. Gubernur juga menyerahkan cindera mata kepada tiga wakil KPID.

Rapat Kordinasi Nasional KPI di jambi

Kedatangan Wapres Boediono di Kota Jambi disambut dengan aksi demonstrasi

Kedatangan Wapres Boediono di Kota Jambi disambut dengan aksi demonstrasi. Kedatangan Wapres Boediono di Kota Jambi disambut dengan aksi demonstrasi. Para mahasiswa mencoba menghadang jalan yang akan dilalui Wapres. Kampus Unbari juga dikepung polisi, menyusul adanya informasi yang menyebutkan para mahasiswa akan orasi di jalan. Sementara, puluhan mahasiswa Unja menggelar aksi demontrasi di depan kampus mereka di Telanaipura. Mereka mencoba menghentikan iring-iringan kendaraan Wapres yang usai berkunjung ke RSUD. Para mahasiswa menuntut Wapres konsentrasi pada penyelesaian kasus korupsi yang hingga kini menggantung. Aksi mahasasiwa ini dijaga ketat aparat kepolisian. Bahkan, untuk mengagalkan rencana mahasiswa menghentikan mobil rombongan Wapres, polisi mengepung kampus Unja agar maha siwa tidak bisa menyeberang ke jalan Kampus Unbari juga dikepung polisi, menyusul adanya informasi yang menyebutkan para mahasiswa akan orasi di jalan. Sementara, puluhan mahasiswa Unja menggelar aksi demontrasi di depan kampus mereka di Telanaipura. Mereka mencoba menghentikan iring-iringan kendaraan Wapres yang usai berkunjung ke RSUD. Para mahasiswa menuntut Wapres konsentrasi pada penyelesaian kasus korupsi yang hingga kini menggantung. Aksi mahasasiwa ini dijaga ketat aparat kepolisian. Bahkan, untuk mengagalkan rencana mahasiswa menghentikan mobil rombongan Wapres, polisi mengepung kampus Unja agar maha siwa tidak bisa menyeberang ke jalan.

Rabu, 02 April 2014

Puluhan Orang Berorasi Di Depan Kejati Jambi,Usut Proyek Gentala Arasyi

Aksi unjuk rasa kembali terjadi di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, Rabu (2/4). Kali ini massa menuntut Kejati Jambi mengusut dugaan korupsi pada megaproyek dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemprov Jambi. Massa yang tergabung dalam Aspirasai Rakyat Jambi ini mendesak Kejati Jambi untuk mengungkap dugaan korupsi pada proyek yang sedang digarap oleh Dinas PU Provinsi Jambi. Di antaranya, pekerjaan Jembatan Pedestrian di depan rumah dinas Gubernur Jambi, Proyek Jam Gentala Arasyi dan beberapa pekerjaan jalan yang diduga terjadi mark up dan merugikan negara miliaran rupiah. "Kami juga minta Kejati untuk usut dan periksa oknum yang terlibat pada tindak pidana korupsi tersebut," cetus seorang pendemo berambut gondrong. Tidak hanya itu, massa juga sempat menyerempet nama Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jambi, Yusniana Hasan Basri, yang notabene istri dari orang nomor 1 di Provinsi Jambi. Menurut pendemo Yusniana yang pernah menjadi Ketua Sangga Kerja kegiatan Perkemahan Putri tingkat nasional (Perkempinas) 2012 ini, disebut-sebut terlibat dalam penyalahgunaan dana Perkempinas yang diduga merugikan negara 3 miliar rupiah. "Kejati harus tegas tegakkan hukum di Provinsi Jambi tanpa pilih bulu. Terutama masalah Perkempinas usut tuntas sampai akar-akarnya, kapan perlu periksa Bunda PAUD Provinsi Jambi," kata pendemo. Massa akhirnya membubarkan diri setelah pihak Kejati Jambi menemui mereka dan berjanji menanggapi aspirasi yang disampaikan belasan pendemo tersebut. “Kalau masalah jembatan gantung dan Jam Gentala Arasy sudah ditindaklanjuti Polda Jambi. Kalau Perkempinas kita masih dalam proses dan akan memanggil orang-orang terlibat pada penyalahgunaan dana Perkempinas tersebut," ujar Kamin, pejabat Kejati yang menemui pendemo.(*)

Asal Mula Nama Arema Terkena Yang Mendunia

Asal Mula Nama Arema Terkenal serta Semakin Mendunia Versi pertama adalah menurut sejarah, yaitu pada jaman kerajaan Singosari saat di perintah oleh Kertanegara. Ada seorang patih yang sungguh berjasa mematahkan beberapa pemberontakan serta membesarkan Kerajaan Singosari lewat beberapa penaklukkan seperti yang di tulis di kitab Negarakretagama dan Kidung Panji Wijayakrama. Nama patih tersebut adalah Patih Kebo Arema. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara demikian juga dengan pemberontakan Cayaraja. Patih Kebo Arema juga sukses menaklukkan Kerajaan Pamalayu di Jambi dan membuat Singosari menguasai selat Malaka. Sejarah kepahlawanan Patih Kebo Arema seperti tengelam dengan kebesaran Kertanegara. Beda dengan Majapahit, yang lebih terkenal Gajahmadanya dari pada rajanya. Versi kedua adalah terbentuknya sebuah geng suporter yang terbentuk melalui proses alami. Jika dirunut kejadianya begini. Pertama-tama muncul sebuah kumpulan yang selalu mendukung Persema, dan di kala itu orang-orang luar Malang menyebut dengan Arek Malang. Kemudian muncul inisiatif dari Lucky Yacob, yang kemudian membentuk klub Arema dan sekarang menjadi ikon penting kota Malang, Arema tak bisa di lepas dengan Malang, kalau kita menyebut Malang pasti pikiran kita langsung juga menuju Arema, demikian juga sebaliknya. Versi ketiga adalah perseteruan abadi antara Bonek (Surabaya) dan arek Malang. Entah sejak kapan di mulainya perseteruan ini. Tapi, karena perseteruan inilah yang membuat Arema semakin melambung dan terkenal. Warga Malang pun semakin fanatik dengan Arema. Sampai sekarang keteganggan antara keduanya masih berlanjut. Namun, Aremania Aremanita semakin dewasa dan hanya tersenyum bila lihat Bonek mengejek. Fakta sudah berbicara, yaitu saat Arema dan Persebaya bertemu di Kanjuruhan dalam pertandingan putaran kedua Indonesia Super Liga, di sini jelas sekali bahwa Aremania Aremanita sudah dewasa dan lagu-lagu yang dinyanyikan pun gak berbau dan sama sekali tidak mengejek Bonek. Namun Aremania Aremanita gak akan pernah takut dengan hooligans-holigans keras seperti hooligans dari Inggris, apalagi Bonek ! Bonek sendiri sebenarnya ikut membesarkan serta membuat Arema terkenal, lihat saja nyanyian mereka yang selalu ada Aremanya, tanpa sadar mereka mebuat Arema semakin mendunia

Radio Muaro Jambi di Ulang Tahun Yang Ke 7

Radio News Muaro Jambi . Di Temu pendangar pada tanggal 30 Maret 2014 di meriakan oleh komunitas Kampung Dongeng dan kumunitas Jawa Jambi dalam acara tersebut harapan dari pendengar program-program yang selama ini radio muaro jambi sajikan harus di pertahankan dan kalau bisa kata dari Komunitas Jawa jambi Ki Gunung Sejo Berharap sajian dan Pagelaran Wayang Kulit Radio Muaro Jambi harus di gelar Sebulan Sekali karena di Jambi mayoritas peduduk Jawa tidak kurang dari enam puluh persen dari peduduk asli jambi dari peduduk jawa ada yang transmigrasi sudah anak beranak di Negri Jambi. Radio Muaro JAmbi( RMJN )

Mengapa selalu dengar radio