Selasa, 06 September 2016

Sejarah Topeng Malangan

Sejarah Topeng Malangan Wayang Topeng Malangan merupakan tradisi budaya dan religiusitas masyarakat Jawa semenjak Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja Gajayana semasa abad ke 8 M. Ini bisa penulis tafsirkan tentang fungsi Candi Badut (arti badut = tontonan) ini menunjukan bahwa saat itu candi berfungsi untuk tontonan “pendidikan yang disampaikan oleh Petinggi / Raja”. Sedangkan Raja Gajayana ini juga mahir menarikan tarian Topeng. Coba anda cermati dari bentuk bangunan candi. Di Buku Henri Supriyanto, dituliskan Wayang Topeng Malangan mengikuti pola berfikir India, karena sastra yang dominan adalah sastra India. Jadi cerita Dewata, cerita pertapaan, kesaktian, kahyangan, lalu kematian itu menjadi muksa. Sehingga sebutan-sebutannya menjadi Bhatara Agung. Jadi itu peninggalan leluhur kita, sewaktu leluhur kita masih menganut agama Hindu Jawa, yang orientasinya masih India murni. Termasuk wayang topeng juga mengambil cerita cerita dari India, seperti kisah kisah Mahabarata dan Ramayana Dari keterangan diatas bisa diperkuat oleh Almarhum Karimun Bahwa “Kesenian Topeng tidak diperuntukkan acara acara kesenian seperti sekarang ini. Topeng waktu itu yang terbuat dari batu adalah bagian dari acara persembahyangan. Barulah pada masa Raja Erlangga, topeng dikontruksi menjadi kesenian tari. Topeng digunakan menari waktu itu untuk mendukung fleksibilitas si penari. Sebab waktu itu sulit untuk mendapatkan riasan (make up), untuk mempermudah riasan, maka para penari tinggal mengenakan topeng di mukanya” Saat kekuasaan Kertanegara di Singasari, wayang topeng ceritanya digantikan dengan cerita cerita Panji. Hal ini dapat dipahami ketika Kertanagera waktu itu menginginkan Singasari menjadi kekuasaan yang sangat besar ditanah Jawa. Panji yang didalamnya mengisahkan kepahlawanan dan kebesaran kesatria kesatria Jawa, terutama masa Jenggala dan Kediri. Cerita Panji dimunculkan sebagai identitas kebesaran raja raja yang pernah berkuasa ditanah Jawa. Cerita cerita Panji yang direkonstruksi oleh Singasari adalah suatu kebutuhan untuk membangun legitimasi kekuasaan Singasari yang mulai berkembang. Wayang Topeng ini dipakai media komunikasi antara kawulo dan gusti, antara raja dan rakyatnya. Kemampuan untuk menyerap segala sesuatunya dan membumikan dalam nilai kejawaan juga banyak terjadi tatkala Islam dan Jawa mulai bergumul dalam konteks wayang topeng. Pada saat agama Islam masuk Jawa untuk merebut hati orang Jawa. Proses Islamisasi wayang topeng oleh para wali dengan menampilkan kisah marmoyo sunat adalah sederet cerita bagaimana Islam memproduksi nilai didalamnya. Cerita menak adalah sebagai tanda masuknya Islam ditanah Jawa. Oleh karena itu cerita menakjinggo yang selama ini dominan berkembang adalah cerita menak yang dikonstruk oleh keraton Mataram yang notabene Islam. Topeng Malang Selatan Sulitnya keraton keraton Islam menaklukkan brang wetan yang didalamnya termasuk bekas keraton Singosari, mengakibatkan wayang topeng cerita menak kurang mendapatkan respon diwilayah ini. Hal lain yang mendorong wayang topeng cerita panji benar benar mendarah daging diwilayah brang wetan dikarenakan kebijakan mengembangkan wayang topeng yang ditanam kuat oleh Raden Wijaya, Raja Majapahit pertama. Topeng oleh Raden Wijaya dipergunakan sebagai media rekonsiliasi antara Kediri, Singosari dan Majapahit, Dalam merebut kuasa digunakan sebagai pengaruh dominan untuk tegaknya identitas politik. Pada masa kolonial, daerah daerah perkebunan oleh mandor mandor belanda didirikan kembali kelompok kelompok topeng. Kenapa? Sebab daerah perkebunan adalah daerah daerah yang tingkat ekonominya sangat rendah dan kurang hiburan dan mudah dipengaruhi. Perkembangan Topeng Malangan hanya menampilkan cerita cerita Panji sebagai relasi historis dengan sejarah Malang sendiri yang panjang, dan puncak perkembangan topeng mulai berkembang lagi saat pelarian pasukan Mataram Diponegoro, yang banyak bersembunyi di Malang Selatan yaitu daerah Panjen (Kepanjen) dan sekitarnya. Para pelarian diponegoro menggunakan tari topeng digunakan sebagai kedok untuk menyembunyikan jati dirinya salam mendidik rakyat kecil dengan tujuan membangkitkan jiwa kemerdekaan dari ketidak adilan penguasa. Dari cerita diatas bisa kita lihat secara jelas adanya pengrajin-pengrajin yang masih meproduksi, berada didaerah, misalnya : – Pakisaji – Wonosari – Kromengan – Sengguruh / Jenggolo – Senggreng – Tumpang Demikian sedikit data yang kebenarannya masih perlu di pertajam lagi, agar kejelasan identitas yang dari : Tari Topeng, Kerajinan Topeng Malang Selatan bisa semakin Hidup. Diulas oleh : Agung Cahyo Wibowo Sumber :http://agungkepanjen.blogspot.com/2011/04/topeng-malangan-dan-panji.html

Sabtu, 03 September 2016

Asam Jawa Beserta 8 Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh

Asam Jawa atau lebih dikenal dengan Tamarind merupakan sejenis buah dengan rasa masam. Daging buahnya sering dimasukkan dalam aneka masakan. Masyarakat Indonesia sendiri sering memanfaatkan asam jawa sebagai bumbu penambah rasa asam pada makanan. Salah satu masakannya adalah sayur asam. Buah ini mengandung banyak kandungan yang bermanfaat untuk gizi yang berdampak baik untuk kesehatan, di antaranya vitamin B, vitamin S, vitamin E, zat besi, mangan, serat, kalsium, kalium, dan fosfor. Asam jawa juga mengandung sejumlah senyawa organik yang menjadikan asam jawa sebagai anti inflamasi hebat. Dengan banyaknya kandungan nutrisi dalam buah ini, buah satu ini memberikan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Berikut ulasannya. asam jawa 8 Manfaat Asam Jawa Bagi Kesehatan Menjaga kesehatan jantung Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa buah ini dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol di dalam darah. Serat di dalamnya dapat mengurangi kadar kolesterol jahat yang berlebih pada pembuluh darah. Kalium-nya berperan sebagai vasilidator yang dapat mengurangi stress pada sistem kardiovaskular sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Asam jawa juga mengandung vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan yang dapat mengurangi dampak radikal bebas. Menjaga kesehatan pencernaan Buah ini mengandung serat, sehingga sering disebut sebagai obat pencahar alami. Dengan mengkonsumsi asam jawa baik secara langsung maupun melalui masakan, diyakini dapat meningkatkan sistem pencernaan tubuh menjadi lebih baik. Selain itu, serat dalam asam jawa juga dapat merangsang asam lambung dalam mempercepat proses pencernaan. Jika anda sedang mengalami sembelit kronis, sebaiknya anda mengkonsumsi asam jawa. Bahkan sejumlah penelitian juga menemukan bahwa asam jawa efektif mengatasi diare kronis. asam jawa terbelahMenjaga fungsi saraf Vitamin B kompleks merupakan salah satu yang penting dalam buah ini. Di dalam buah ini terdapat vitamin B1 yang dapat meningkatkan fungsi saraf dan perkembangan otot, serta membuat tubuh tetap aktif. Menjaga sirkulasi oksigen tetap optimal Asam jawa menyediakan zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin sel darah merah dalam jumlah yang pas dan menjamin sirkulasi oksigen berjalan optimal. Perlu diketahui, kurangnya asupan zat besi dapat memicu anemia yang umumnya ditandai dengan sakit kepala, lelah, kekurangan tenaga, dan masalah perut. Menjaga berat badan Asam jawa mengandung Hydroxycitric acid yang dapat menghambat enzim yang membantu penyimpanan lemak. Asam jawa juga dapat meningkatkan neurotransmitter serotonin yang dapat menekan nafsu makan. Bahkan sejumlah penelitian adanya tanda-tanda bahwa asam jawa dapat dijadikan sebagai suplemen penurun berat badan. Mengontrol diabetes Mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dan insulin secara tidak terkontrol. Jika hal ini dilakukan oleh penderita diabetes akan sangat membahayakan. Oleh karena itu, penderita diabetes dianjurkan mengkonsumsi asam jawa untuk membantu mengendalikan jika sekiranya terjadi fluktuasi glukosa dan insulin. Menjaga kekebalan tubuh Buah ini mengandung vitamin C yang tinggi dan memiliki efek antioksidan yang berdampak positif pada peningkatan sistem kekebalan tubuh serta dapat menghindarkan tubuh dari ancaman jamur dan mikroba. Juga dapat mengurangi paradit dalam tubuh karena memiliki anti mikroba dan efek antiseptic. Bertindak sebagai anti inflamasi Minyak esensial buah ini kerap dikaitkan dengan perannya sebagai anti inflamasi serta penurunan nyeri sendi, peradangan, rematik, arthritis, dan asam urat. Serat asam jawa juga dapat mengurangi iritasi mata. Khasiatnya telah terbukti dapat meredakan peradangan. Jadi tidaklah heran bila banyak obat herbal yang memanfaatkan asam jawa sebagai bahan baku.

Mengapa selalu dengar radio