Tari selamat datang ini ditampilkan untuk menggambarkan karakter dinamis masyarakat
Surabaya
atau Jawa Timur, tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan
dan keberanian seorang pangeran dalam perang. Belakangan tari ini
diperagakan sebagai penyambutan tamu negara maupun dalam
festival kesenian daerah.

Tari yang merupakan daya tarik seni dan budaya kota
Surabaya
diiringi oleh alat musik gamelan. Dan lagu pengiring yang biasa
dimainkan antara lain: gending jula-juli Suroboyo tropongan, walang
kekek, gedong rancak, krucilan, atau lainnya. Untuk gerakan kaki
tariannya adalah gerakan kaki yang dinamis, sekaligus pada pergelangan
kaki penari dipasang lonceng-lonceng yang berbunyi saat para penari
melangkah atau melakukan gerakan menghentak. Untuk gerakan lainnya yakni
dengan gerakan selendang, gerakan anggukan dan anggukan, serta eskpresi
wajah diikuti dengan kuda-kuda yang membuat gerakan tarian semakin
atraktif.
Salah satu jenis kostum yang dipakai penari remo adalah sawonggaling,
yang merupakan pakaian ada dari abad 18. Warna pakaiannnya didominasi
oleh warna hitam dengan hiasan batik berwarna emas. Pada bagian pinggang
dikenakan sabuk dan selendang.
(Berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar