Tim evakuasi dan pencari AirAsia QZ 8501 kini mulai fokus mencari kotak
hitam atau black box. Perekam data dan suara itu bisa mengungkap apa
yang sebenarnya terjadi dengan pesawat tipe Airbus A320-200 itu.
Berikut beberapa fakta penting tentang apa yang lazim disebut sebagai black box (kotak hitam) pesawat.
1) Yang sering disebut "black box" sebenarnya terdiri
dari dua alat perekam, yaitu perekam data penerbangan (flight data
recorder) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder). Karena
ada dua alat perekam, sering juga disebut "black boxes".
2) Black box sebenarnya berupa tabung yang umumnya
berwarna oranye kemerahan, agar mudah kelihatan dari jauh dan bisa
ditemukan dengan cepat. Black box modern tidak berukuran besar, hanya
sebesar kotak sepatu.
3) Tabung black box mampu menahan bantingan dari
ketinggian besar, kedap air sampai kedalaman 6.000 meter, dan tahan suhu
panas sampai diatas 1.000 derajat Celcius selama sedikitnya 30 menit.
Jadi, tabung black box pesawat tidak mudah rusak walaupun terbanting dan
terbakar.
4) Biasanya black box ditempatkan di badan pesawat pada
bagian yang tidak mudah rusak dan terlindung dengan baik. Posisinya
tergantung dari konstruksi pesawat. Biasanya di bagian tengah atau
bagian belakang dekat roda pesawat.
5) Alat perekam memiliki sistem sinyal darurat berupa
sinyal "ping" yang bisa digunakan untuk mendeteksi lokasinya. Jika
tenggelam di air, sinyal segera dikirim secara otomatis sampai 30 hari,
tergantung pada kapasitas baterai. Biasanya para ahli memperhitungkan
waktu 6-10 hari sampai baterai melemah.
6) Untuk mendeteksi posisi black box di bawah air, tim pencari bisa menggunakan bantuan mikrofon bawah air dan detektor sonar.
Dalam beberapa kasus kecelakaan pesawat, black box baru ditemukan beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun kemudian.