Kinanthi iku salah sijiné tembang macapat kang umume dienggo nggambaraké rasa seneng, katresnan, lankawicaksanan. Kinanthi bisa nduwé arti gegandhèngan tangan lan bisa uga jeneng sawijining kembang. Ana uga kang nggandhèngaké kinanthi klawan Maskumambang. Yen maskumambang kanggo wong lanang kang lagi déwasa, kinanthi kanggo wanita.
Jumat, 21 Juli 2017
FILSAFAT DIBALIK TEMBANG MACAPAT
Ditengah-tengah
gempuran budaya-budaya asing, baik dari Barat maupun dari Timur Tengah
yang terus berupaya menggerus warisan budaya dan tradisi bangsa
kita.Budaya barat yang Hedonis dan Liberalis kita sebut sebagai budaya
Arus Kiri, sedangkan budaya Timur Tengah yang Primordialis dan anti
perbedaan (Unegaliter) kita namai sebagai budaya Arus Kanan.Budaya barat
mendominasi didunia entertainment kita mengubah wajah hiburan kita
menjadi hingar bingar gemerlap dengan hedonisme merusak sendi-sendi
kesantunan dan etika budaya bangsa kita. Budaya Timur Tengah muncul di
mimbar-mimbar dakwah, menawarkan slogan-slogan kekerasan yang anti pada
perbedaan, anti pada budaya dan tradisi negeri sendiri, dimana tradisi
adiluhung warisan nenek moyang dianggab sebagai bid’ah yang harus
dimusnahkan. Setiap ada perbedaan maka mereka akan turun kejalan-jalan
sambil membawa Pentungan.
Dalam upaya untuk nguri-nguri tradisi
bangsa sendiri, karena menurut pemahaman penulis tradisi-tradisi yang
merupakan warisan dari nenek moyang bangsa kita itu menawarkan kearifan
yang lebih cocok bagi kepribadian bangsa kita. Salah satu budaya yang
masih terekam begitu indah di kalbu penulis adalah tembang-tembang
macapatan. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengajak kita semua
untuk sekedar menyelami makna yang terkandung didalam tembang-tembang
macapat tersebut.
Macapat merupakan tembang klasik asli
Jawa, dan pertama kali muncul adalah pada awal jaman para Wali Songo,
dimana para wali pada saat itu mencoba berdakwah dan mengenalkan Islam
melalui budaya dan diantaranya adalah tembang-tembang macapatan ini.Sunan
Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Derajat serta Sunan Kudus adalah kreator
awal munculnya tembang-tembang macapat. Apabila diperhatikan dari
asal-usul bahasanya(kerata basa), macapat berarti maca
papat-papat(membaca empat-empat).
Kalo berdasarkan jenis dan urutannya
tembang macapat ini sebenarnya menggambarkan perjalanan hidup manusia,
tahap-tahap kehidupan manusia dari mulai alam ruh sampai dengan
meninggalnya.
Sebagaimana dalam Al-qur’an disebutkan:
“Latarkabunna Thobaqon An Thobaq”, “Sungguh kamu akan menjalani fase
demi fase kehidupan”
Berikut ini penulis rangkaikan urut-urutan dari jenis tembang macapat:
1. Maskumambang
Adalah gambaran dimana manusia masih di
alam ruh, yang kemudian ditanamkan dalam rahim/ gua garba ibu kita.
Dimana pada waktu di alam ruh ini Allah SWT telah bertanya pada ruh-ruh
kita: “Alastu Bi Robbikum”, “Bukankah AKU ini Tuhanmu”, dan pada waktu
itu ruh-ruh kita telah menjawabnya: “Qoolu Balaa Sahidna”, “Benar (Yaa
Allah Engkau adalah Tuhan kami) dan kami semua menjadi saksinya”.
2. Mijil
Merupakan ilustrasi dari proses kelahiran
manusia, mijil/mbrojol/mencolot dan keluarlah jabang bayi bernama
manusia. Ada yang mbrojol di India, ada yang di China, di Afrika, di
Eropa, di Amerika dst. Maka beruntunglah kita lahir di bumi pertiwi yang
konon katanya Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Karta Raharjo Lir
Saka Sambikala. Dan bukan terlahir di Somalia, Etiopia atau
negara-negara bergizi buruk lainnya.
3. Sinom
Adalah lukisan dari masa muda, masa yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan.
4. Kinanthi
Masa pembentukan jatidiri dan meniti
jalan menuju cita-cita. Kinanti berasal dari kata kanthi atau tuntun
yang bermakna bahwa kita membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar agar
cita-cita kita bisa terwujud. Misalnya belajar dan menuntut ilmu secara
sungguh-sungguh.”Apa yang akan kita petik esok hari adalah apa yang
kita tanam hari ini”.
“In Ahsantum, Ahsantum ILaikum, Walain
Asa’tum Falahaa”, “Jika kamu berbuat kebajikan maka kebajikan itu akan
kembali padamu, tapi jika kamu berbuat jahat itu akan kembali padamu
juga”.
5. Asmarandana
Menggambarkan masa-masa dirundung asmara,
dimabuk cinta, ditenggelamkan dalam lautan kasih. Asmara artinya cinta,
dan Cinta adalah ketulusan hati, meminjam istilahnya kang Ebiet G.Ade
dalam lagunya: “ Cinta Yang Kuberi Setulus Hatiku Entah Apa Yang
Kuterima Aku Tak Peduli”.
Cinta adalah anugerah terindah dari Gusti
Allah dan bagian dari tanda-tanda keAgungan-Nya. “…..Waja’alna Bainakum
Mawwaddah Wa Rahmah, Inna Fi Dzaalika La’aayatil Liqoumi
Yatafakkaruun”. “…Dan Kujadikan diantara kalian Cinta dan Kasih Sayang,
sesungguhnya didalamnya merupakan tanda-tanda(Ke-Agungan-Ku) bagi kaum
yang berfikir”.
6. Gambuh
Awal kata gambuh adalah jumbuh / bersatu
yang artinya komitmen untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah
tangga. Dan inti dari kehidupan berumah tangga itu yaitu: “ Hunna Li
Baasulakum, Wa Antum Libaasu Lahun”, “Istri-istrimu itu merupakan
pakaian bagimu, dan kamu adalah merupakan pakaian baginya”.
Lumrahnya fungsi pakaian adalah untuk menutupi aurat, untuk melindungi dari panas dan dingin.Dalam
berumah tangga seharusnya saling menjaga, melindungi dan mengayomi satu
sama lain, agar biduk rumah tangga menjadi harmonis dan sakinah dalam
naungan Ridlo-Nya.
7. Dhandhanggula
Gambaran dari kehidupan yang telah
mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan telah tercapai, cukup
sandang, papan dan pangan (serta tentunya terbebas dari hutang piutang).
Kurangi Keinginan Agar Terjauh Dari Hutang, sebab kata Iwan Fals: “
Keinginan adalah sumber penderitaan ”.Hidup bahagia itu kuncinya adalah
rasa syukur, yakni selalu bersyukur atas rezeki yang di anugerahkan
Allah SWT kepada kita.
8. Durma
Sebagai wujud dari rasa syukur kita
kepada Allah maka kita harus sering berderma, durma berasal dari kata
darma / sedekah berbagi kepada sesama. Dengan berderma kita tingkatkan
empati sosial kita kepada saudara-saudara kita yang kekurangan,
mengulurkan tangan berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan kepekaan jiwa
dan kepedulian kita terhadap kondisi-kondisi masyarakat disekitar kita.
“Barangsiapa mau meringankan beban
penderitaan saudaranya sewaktu didunia, maka Allah akan meringankan
bebannya sewaktu di Akirat kelak”.
9. Pangkur
Pangkur atau mungkur artinya
menyingkirkan hawa nafsu angkara murka, nafsu negatif yang menggerogoti
jiwa kita. Menyingkirkan nafsu-nafsu angkara murka, memerlukan riyadhah /
upaya yang sungguh-sungguh, dan khususnya di bulan Ramadhan ini mari
kita gembleng hati kita agar bisa meminimalisasi serta mereduksi
nafsu-nafsu angkara yang telah mengotori dinding-dinding kalbu kita.
10. Megatruh
Megatruh atau megat roh berarti
terpisahnya nyawa dari jasad kita, terlepasnya Ruh / Nyawa menuju
keabadian (entah itu keabadian yang Indah di Surga, atau keabadian yang
Celaka yaitu di Neraka).
“ Kullu Nafsin Dzaaiqotul Maut “, “ Setiap Jiwa Pasti Akan Mati “.
“ Kullu Man Alaiha Faan “, “ Setiap Manusia Pasti Binasa “.
Akankah kita akan menjumpai Kematian Yang Indah (Husnul Qootimah) ataukah sebaliknya ?
Seperti kematian Pujangga kita WS Rendra,
disaat bulan sedang bundar-bundarnya (bulan Purnama) ditengah malam
bulan Sya’ban tepat pada tanggal 6 Agustus atau tanggal 15 Sya’ban
(Nisfu Sya’ban).
Diatas ranjang kematiannya, menjelang saat-saat Sakratul Mautnya dia bersyair:
“ Aku ingin kembali pada jalan alam,
“ Aku ingin meningkatkan pengabdian pada Allah,
“ Tuhan aku cinta pada-Mu ”
11. Pocung (Pocong / dibungkus kain mori putih)
Manakala yang tertinggal hanyalah jasad
belaka, dibungkus dalam balutan kain kafan / mori putih, diusung
dipanggul laksana raja-raja, itulah prosesi penguburan jasad kita menuju
liang lahat, rumah terakhir kita didunia.
“ Innaka Mayyitun Wainnahum Mayyituuna “, “ Sesungguhnya kamu itu akan mati dan mereka juga akan mati”.
sumber: penulis rudy setyawan- kompasiana, link : http://filsafat.kompasiana.com/2010/04/04/filsafat-dibalik-tembang-macapat/
Selasa, 11 April 2017
Melasti adalah upacara pensucian diri
Melasti adalah upacara pensucian
diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali. Upacara Melasti digelar untuk
menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Upacara Melasti dilaksanakan di
pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari
segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air
seperti danau, dan laut dianggap
sebagai air kehidupan (tirta
amerta). Selain melakukan
persembahyangan, upacara Melasti juga adalah pembersihan dan penyucian benda
sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara
dan segala perlengkapannya). Benda-benda
tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa. Hal ini dimaksudkan untuk menyucikan
desaDalam upacara ini, masyarakat dibentuk berkelompok ke sumber-sumber air seperti danau dan laut. Satu kelompok berasal dari wilayah
atau desa yang sama. Selruh
peserta mengenakan baju putihPara pemangku berkeliling dan memercikan air suci
kepada seluruh warga yang datang serta perangkat-perangkat peribadatan dan
menebarkan asap dupa sebagai wujud mensucian. Pelaksaaan upacara Melasti dilengkapi
dengan berbagai sesajian sebagai simbol Trimurti,
3 dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma,
serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma.
Untuk
menyambut Hari Raya Nyepi, pelaksanaan upacara Melasti ini di bagi berdasarkan
wilayah, di Ibukota provinsi dilakukan Upacara Tawur. Di tingkat
kabupaten dilakukan upacara Panca Kelud Di tingkat kecamatan dilakukan upacara
Panca Sanak. Di tingkat desa dilakukan upacara Panca Sata Dan di tingkat banjar dilakukan
upacara Ekasata Sedangkan
di masing-masing rumah tangga, upacara dilakukan di natar merajan (sanggah). Upacara ini dilaksanakan agar umat
Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi.
Rabu, 22 Maret 2017
Rujak cingur
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring
Senin, 20 Maret 2017
Radio AM sangat jauh jangkauannya dibandingkan Radio berbasis FM
Radio Berbasis FM dan AM
AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frekuensi Modulation) merupakan dua alternatif yang dapat digunakan dalam mentransferkan data suara melalui gelombang. Lalu mengapa kini radio banyak menggunakan saluran FM daripada AM?
Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya. Bentuk modulasi dimana amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Frekuensi sinyal pembawa tetap konstan. Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang mengalami perubahan adalah amplitudonya, amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500 Hz – 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz – 30000 KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai puluhan ribu kilometer.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth yang sempit. Gelombang AM mengalir dekat dengan tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa pada malam hari, yang artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM juga mudah terhalang oleh bangunan tinggi. Modulasi gelombang AM memang memiliki jarak jangkau yang lebih panjang dan luas dibanding modulasi FM. Namun, dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang modulasi AM akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat gangguan dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya
Sedangkan sinyal FM merupakan suatu bentuk modulasi dimana frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan. Contoh dari FM adalah frekuensi radio yang sekarang lebih sering digunakan radio pada umumnya. Rentang frekuensi FM adalah 88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High Fequency (VHF). Sedangkan panjang gelombangnya adalah dibawah 1000 KHz sehingga jangkauan sinyalnya tidak jauh. Modulasi frekuensi memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo sehingga bisa menghasilkan suara stereo dengan menyatukan beberapa saluran audio pada satu gelombang cerrier. FM lebih tahan terhadap gangguan sehingga dipilih untuk sebagai modulasi standar untuk frekuensi tinggi. Keuntungan FM antara lain potensi gangguan jauh lebih kecil (kualitas lebih baik) dan daya yang dibutuhkan lebih kecil. Serta gelombang FM bebas dari pengaruh gangguan udara, bandwidth-nya (lebar pita) pun lebih besar. Kalau pada gelombang modulasi AM, audio yang terdengar karakteristiknya mono. Kalau di gelombang modulasi FM, kualitas suara yang terdengar oleh kita adalah stereo karena gelombang modulasi FM itu mampu menyatukan dengan harmonis beberapa saluran audio pada satu gelombang pembawa. Oleh karena itu, gelombang modulasi FM-lah yang sering dipakai oleh industri penyiaran radio yang ada di Indonesia
Perbedaan Sinyal AM dan Sinyal FM secara Umum
HAL | AM | FM |
Asal | Metode transmisi Audio AM pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1870-an pertengahan. | FM radio dikembangkan di negara-negara Amerika , terutama oleh Edwin Amstrong pada 1930-an |
Perbedaan Modulasi
| Pada AM, gelombang radio yang dikenal sebagai “pembawa” atau “gelombang pembawa” dimodulasi pada amplitudonya oleh sinyal yang akan ditransmisikan | Pada FM , gelombang radio yang dikenal sebagai “pembawa” atau “gelombang pembawa” dimodulasi pada frekuensinya oleh sinyal yang akan ditransmisikan |
Noise
| Rentan terhadap noise karena jangkauan sinyal AM terlalu luas sehingga dapat mudah terganggu oleh gangguan atmosfir. | Lebih tahan noise daripada AM, karena Jangkuan sinyal FM lebih rendah daripada sinyal AM sehingga relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. |
Bandwith | Bandwidth yang sempit membatasi kualitas suara yang dapat dipancarkan, sehingga kualitas suara yang dihasilkan kurang baik. | Saluran siaran FM memiliki lebar pita yang lebih banyak dari saluran siaran AM, sehingga kualitas suara yang dihasilkan lebih baik dari AM. |
Fidelitas | Rendah | Tinggi |
Rentang
| AM radio berkisar 535-1705 kilohertz dengan kecepatan transmisi 1200 bits per detik | FM radio berkisar dalam spektrum yang lebih tinggi 88-108 Megahertz dengan kecepatan transmisi 1200-2400 bits per detik |
Frekuensi | Menggunakan MF-HF | Menggunakan VHF-UHF |
Jadi konsep dasarnya adalah mentransmisikan suara yang disiarkan dari stasiun radio ke berbagai orang yang ada di seluruh penjuru kota. Tentu saja suara tersebut tidak bisa langsung sampai ke telinga kita semua. Untuk itu, perlu bantuan sarana lain agar suara tersebut bisa tersebar dengan jangkauan lebih luas. Dalam siaran radio, gelombang suara dari siaran tadi ditransmisikan dengan bantuan gelombang radio frekuensi tinggi supaya dapat menjangkau lebih luas. Gelombang suara tersebut menumpang ke gelombang radio lain itu (disebut juga gelombang pembawa atau carrier) dan mengubah-ubah komponen gelombang pembawa tersebut sesuai dengan pola gelombang suaranya, atau istilah kerennya adalah modulasi. Gelombang yang sudah termodulasi itulah yang ditransmisikan dari pemancar radio hingga sampai ke perangkat penerima sinyal radio di rumah kita. Perangkat radio itu kemudian mengambil komponen gelombang suaranya saja dan memainkannya sehingga dapat didengar oleh telinga kita.
Selain itu, gelombang radio FM lebih tahan terhadap cuaca buruk, tidak seperti gelombang radio AM yang cukup rentan. Meski demikian, ternyata jangkauan dari gelombang radio FM tidaklah sejauh jangkauan gelombang radio AM. Supaya dapat menjangkau lebih luas, pemancar radio FM harus diletakkan di tempat yang tinggi. Itulah mengapa menara pemancar radio dibuat sangat tinggi. Rentang frekuensi juga menjadi salah satu penyebab mengapa jangkauan AM lebih luas dibandingkan FM.
Sumber :
Persaudaraan Setia Hati Terate
Persaudaraan Setia Hati Terate adalah sebuah organisasi yang tidak hanya mengajarkan pencak silat kepada para anggotanya selain itu persaudaraan setia hati Terate yg di singkat psht juga membekali para anggota dengan bekal keselamatan dunia dan akhirat yaitu setia hati mengapa karena setia kepada hati akan membuat manusia menjadi manusia yang lebih berkualitas dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Selain itu psht juga memiliki misi yang sangat mulia yaitu mendidik Manusia berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa arti nya setiap orang yang telah resmi bergabung bersama keluarga besar psht diharapkan dapat mewujudkan tujuan mulia tersebut sadar atau tidak jika anda merasa seorang warga (sebutan anggota psht) maka anda wajib untuk mengupayakan, mengusahakan hal tersebut menjadi kenyataan.
Dengan tujuan yang begitu mulai tidak heran jika psht dapat berkembang dengan pesat dimana mana bahkan sampai luar negeri semoga dengan perkembangan ini psht terus maju dan menjunjung tinggi tujuan psht.
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengapa selalu dengar radio
-
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus memerah sapi Radio News Muaro Jambi- Budidaya sapi perah ber dikembangkan di Jambi. Pasaln...
-
Spot 30 detik : Rp. 22.000,- Spot 60 detik : Rp. 35.000,- Adlibs : Rp. 25.000,- Spo...