Cagar Budaya Muaro Jambi Terancam Rusak
MJN, Sarbu - Kompleks situs kuno di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, terancam rusak karena pabrik-pabrik yang dibangun di sekitarnya.
Menurut Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Junus Satrio Atmodjo, pabrik-pabrik ini mulai berdiri sejak 1980-an. Sejak itulah mulai ada penebangan pohon yang sedikit demi sedikit menghilangkan karakter ekologis cagar budaya ini.
Di sekitar Muaro Jambi berdiri perusahaan kayu lapis, pabrik pengolahan baja, dan pabrik-pabrik lain. Bahkan ada pabrik yang lokasinya berada di dalam kompleks candi, tepatnya daerah bernama Teluk. Akibatnya, di area itu terpaksa diberi batas seluas 65 x 65 meter untuk menyelamatkan peninggalan budaya dari kerusakan akibat perluasan.
Di sekitar Candi Teluk, beberapa menapo atau gundukan batu dari bangunan kuno yang tertimbun, rusak karena adanya pembangunan dermaga baru untuk transportasi sungai di sekitar kawasan. Rusaknya menapo-menapo itu karena diratakan oleh buldozer. Padahal keberadaan menapo menggambarkan hunian penduduk pada masa lalu.
Cagar budaya Muaro Jambi adalah daerah-daerah yang mencakup tujuh wilayah desa di Kabupaten Muaro Jambi. Ketujuh desa tersebut adalah Desa Dusun Baru, Desa Danau Lamo, Desa Muarajambi, Desa Kemingking Luar dan Desa Kemingking Dalam,serta Desa Teluk Jambu dan Desa Dusun Mudo.
Di tempat ini terdapat kompleks candi peninggalan masa Hindu-Buddha yang dibangun pada abad VII-XIII Masehi. Kawasan tersebut memiliki luas 2.612 hektare. Candi-candi yang terdapat di wilayah itu adalah Candi Teluk I, Candi Teluk II, Candi Cina, Menapo Cina, Menapo Pelayangan, Menapo Mukti, dan Menapo Astano. Menapo adalah tumpukan batu yang sudah tertimbun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar