Senin, 23 September 2013


Jumat, 13 September 2013
Di Dalam Rumah Betang
  • Di Dalam Rumah Betang
    Di Dalam Rumah Betang

022-rumah betang-2
Di dalam rumah betang, penghuninya terbiasa saling berbagi satu dengan lainnya.
Rumah yang Ramai
Satu rumah betang biasanya dihuni banyak keluarga. Jumlahnya bisa mencapai seratusan orang lebih. Keluarga besar ini dipimpin oleh seorang tetua yang disebut Pembakas Lewu.
Rumah betang berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat dayak. Di sini, orang dayak melakukan kegiatan seperti menenun, memahat, mengukir, menari, dan melaksanakan upacara adat. Karena itulah, rumah betang disebut juga sebagai rumah suku.
Tempat Saling Berbagi
Orang-orang yang tinggal dalam rumah betang sangat memelihara rasa kekeluargaan. Misalnya, jika ada salah satu penghuni meninggal, warga betang semua berkabung selama satu minggu.
022-rumah betang-3
Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah betang juga digunakan sebagai tempat produksi berbagai kerajinan suku Dayak.
Rasa berkabung itu mereka wujudkan misalnya dengan tidak menggunakan perhiasan, tidak berisik, tidak minum baram (minuman tradisional dari beras ketan), dan tidak menghidupkan peralatan elektronik.
Sebaliknya, jika salah seorang penghuni rumah betang memperoleh ikan dan hasil buruan lainnya, perolehan itu dibagi-bagi dan dimakan bersama-sama.
Betang yang Tersisa
Jumlah rumah betang sudah tak banyak lagi. Rumah betang yang masih berdiri dapat dijumpai di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ada lima rumah betang di sini yang dijadikan cagar budaya. Letaknya di Dusun Sungai Uluk Apalin, Desa Nyabau, di Melapi, di Semangkok, dan di Kecamatan Embaloh.
Rumah betang tua yang masih asli dapat dilihat di Dusun Sungai Uluk Apalin. Rumah ini berumur sekitar 75 tahun. Namun, tiang-tiang panggungnya ada yang diperkirakan berumur 200 tahun. Soalnya, sebagian besar bahan bangunan rumah ini berasal dari pugaran rumah betang lama. Tiang panggungnya dari kayu ulin yang diameternya mencapai setengah meter. Panjang rumah betang ini 286 meter dan memiliki 54 ruang kamar.
Tinggal di rumah betang membuat penghuninya lebih akrab dan erat rasa kekeluargaannya. Karena itulah, orang Kalimantan berusaha menjaga agar rumah ini tidak sampai punah. (teks: Joko, foto: Ricky )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa selalu dengar radio