Ternyata, Sate Berasal dari Tiongkok!
KULINER sate sangat terkenal di Indonesia, bahkan
kelezatannya pun sudah diakui dunia. Tapi, siapa sangka ternyata sate
dahulu berasal dari Tiongkok.
Arie Parikesit, pengamat kuliner Indonesia, menceritakan makanan sate datang ke Indonesia pada abad 18-an. Saat itu para pedagang Tiongkok ingin menikmati daging bakar namun dalam bentuk yang sederhana. Dari sanalah sate mulai dibuat.
Sate yang diambil dari bahasa Tiongkok, Sa berarti tiga dan Te merupakan tusuk. Para warga Tiongkok selalu menghadirkan sate tanpa memakai bahan tambahan lainnya, sehingga rasanya hanya alami dari dagingnya saja.
"Kebanyakan warga Tiongkok lebih menyukai rasa yang original, daging mentah yang dipotong sesuai selera kemudian dimasukkan ke dalam batang kayu dan dibakar. Dari situlah, kuliner sate itu muncul," ucapnya kepada Okezone saat ditemui usai acara konsistensi Bango dalam menghadirkan sajian kuliner kambing di KH. Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Lalu, bagaimana akhirnya sate bisa menjadi kuliner terkenal di Indonesia?
"Masyarakat Indonesia melihat proses pemasakan sate yang begitu sederhana, dan dari sana lah mulai dikembangkan olahan satenya. Mulai sebatas diberi tambahan rempah-rempah, kemudian mulai merambah pada pemakaian bumbu kacang," timpalnya.
Menurutnya, dari kuliner sate inilah akan terlihat betapa banyaknya kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
"Dari Aceh hingga Irian, tentunya memiliki sajian sate. Semuanya dikemas dengan cara yang berbeda. Disesuaikan dengan budayanya masing-masing," tutupnya. (uky) (ftr)
Browser anda tidak mendukung iFrame
Arie Parikesit, pengamat kuliner Indonesia, menceritakan makanan sate datang ke Indonesia pada abad 18-an. Saat itu para pedagang Tiongkok ingin menikmati daging bakar namun dalam bentuk yang sederhana. Dari sanalah sate mulai dibuat.
Sate yang diambil dari bahasa Tiongkok, Sa berarti tiga dan Te merupakan tusuk. Para warga Tiongkok selalu menghadirkan sate tanpa memakai bahan tambahan lainnya, sehingga rasanya hanya alami dari dagingnya saja.
"Kebanyakan warga Tiongkok lebih menyukai rasa yang original, daging mentah yang dipotong sesuai selera kemudian dimasukkan ke dalam batang kayu dan dibakar. Dari situlah, kuliner sate itu muncul," ucapnya kepada Okezone saat ditemui usai acara konsistensi Bango dalam menghadirkan sajian kuliner kambing di KH. Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Lalu, bagaimana akhirnya sate bisa menjadi kuliner terkenal di Indonesia?
"Masyarakat Indonesia melihat proses pemasakan sate yang begitu sederhana, dan dari sana lah mulai dikembangkan olahan satenya. Mulai sebatas diberi tambahan rempah-rempah, kemudian mulai merambah pada pemakaian bumbu kacang," timpalnya.
Menurutnya, dari kuliner sate inilah akan terlihat betapa banyaknya kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
"Dari Aceh hingga Irian, tentunya memiliki sajian sate. Semuanya dikemas dengan cara yang berbeda. Disesuaikan dengan budayanya masing-masing," tutupnya. (uky) (ftr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar