Sabtu, 13 Oktober 2012

Kearifan lokal di dusun simpang limo Jaluko dengan Hadra



Sedikit yang tahu soal sejarah perkembangan musik tradisional Hadra alias kompangan di jaluko  Apalagi, kini kompangan mulai ditinggalkan, berganti oleh musik modern seperti organ tunggal dan sejenisnya. Seperti apa sejarah Hadra sebenarnya?
 Hadra yang pertama kali ada di Provinsi Jambi bernama Sambilan. Singkatan dari nama-nama pendirinya: Safaidin, Ahmad, Marzuki, Burhanudin, Ibrohim, Jalil, Ahmad Jalil dan Nawawi. Diperkirakan Sambilan lahir tahun 1943.
Sambilan mulai aktif di Kampung Tengah, Seberang Kota Jambi. Pendirinya berasal dari Kampung Tengah, dua dari luar Kampung Tengah. Nawawi dan Jalil. Nawawi berasal dari daerah Sungai Maram dan Jalil dari Kampung Arab Melayu.
Awal pendirian Hadra Sambilan sangat alot. Setelah berdiri, pergerakan mereka pun terseok-seok. Alat-alat musik pertama dibuat dari kulit sapi yang dibentuk bulat menggunakan kayu. Cukup sulut membuat satu rebana di jaman itu.
Hadra mulai dikenal masyarakat setempat sebagai musik tradisional yang Islami. Arak-arakan pengantin mulai menggunakan jasa Hadra. Selain itu, digunakan pula untuk hajatan lain seperti cukuran anak, marhabah, dan menyambut tamu-tamu agung.
Untuk kostum, anggota grup Sambilan mengenakan pakaian ala raja-raja Melayu jaman dulu. Yakni, baju muslim dengan kain songket di selempang dan pinggang. Kepala pemusik menggunakan kain yang digulung seperti topi runcing.( Radio news muaro jambi dengan tampilan beda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa selalu dengar radio