Sedikit
yang tahu soal sejarah perkembangan musik tradisional Hadra alias
kompangan di jaluko Apalagi, kini kompangan mulai ditinggalkan,
berganti oleh musik modern seperti organ tunggal dan sejenisnya.
Seperti apa sejarah Hadra sebenarnya?
Hadra yang pertama kali ada di Provinsi Jambi
bernama Sambilan. Singkatan dari nama-nama pendirinya: Safaidin, Ahmad,
Marzuki, Burhanudin, Ibrohim, Jalil, Ahmad Jalil dan Nawawi.
Diperkirakan Sambilan lahir tahun 1943.
Sambilan
mulai aktif di Kampung Tengah, Seberang Kota Jambi. Pendirinya berasal
dari Kampung Tengah, dua dari luar Kampung Tengah. Nawawi dan Jalil.
Nawawi berasal dari daerah Sungai Maram dan Jalil dari Kampung Arab
Melayu.
Awal
pendirian Hadra Sambilan sangat alot. Setelah berdiri, pergerakan mereka
pun terseok-seok. Alat-alat musik pertama dibuat dari kulit sapi yang
dibentuk bulat menggunakan kayu. Cukup sulut membuat satu rebana di
jaman itu.
Hadra
mulai dikenal masyarakat setempat sebagai musik tradisional yang Islami.
Arak-arakan pengantin mulai menggunakan jasa Hadra. Selain itu,
digunakan pula untuk hajatan lain seperti cukuran anak, marhabah, dan
menyambut tamu-tamu agung.
Untuk
kostum, anggota grup Sambilan mengenakan pakaian ala raja-raja Melayu
jaman dulu. Yakni, baju muslim dengan kain songket di selempang dan
pinggang. Kepala pemusik menggunakan kain yang digulung seperti topi
runcing.( Radio news muaro jambi dengan tampilan beda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar