"Apa-apa saya lakukan sendiri. Hidup mandiri memang bukan hal yang asing lagi buat saya," kenangnya.
Meski tinggal dengan sang kakak, tak lantas membuat Bakri bisa bermanja-manja. Justru Bakri di tempa untuk bisa menyelesaikan tugasnya sendirian. Kemandirian itulah yang kelak akan mewarnai kehidupan Bakri saat sudah menjelma menjadi sosok wakil rakyat saat ini.
"Intinya perjuangkan apa yang menjadi keinginan dan cit-cita kita. Harus yakin bahwa apa yang kita inginkan bisa di wujudkan. Karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini," jelas Bakri. Selanjutnya, Bakri menjelaskan bahwa segala sesuatunya harus kita serahkan kepada Tuhan untuk hasil yang terbaik.
Bakri sendiri mengaku tidak menyangka jika kelak namanya akan diingat dan lebih dikenal masyarakat luas. Cita-cita dimasa kecilnya ingin menjadi insinyur pembangunan alias arsitek belum sempat dia wujudkan.
"Melihat gedung menjulang tinggi, itu sesuatu yang menakjubkan bagi saya. Muncul rasa penasaran, bagaimana bisa membuatnya. Karena itu, saya berkeinginan menjadi insinyur pembangunan," kenangnya lagi.
Namun, entah mengapa cita-cita itu tidak kesampaian. Tapi tetap saja Bakri berkiprah dalam pembangunan, meski bukan membangun gedung tapi lebih dari itu membangun bangsa dan daerahnya.
Untuk sesama politisi, Bakri menghimbau agar para politisi dapat besikap dengan lebih santun. Jangan menuhankan tujuan sehingga menghalalkan segala cara demi tercapai tujuan sesaat.
"Berpolitiklah dengan santun, sehingga tujuan yang kelak dicapai juga dapat lebih terhormat," pungkasnya (MHD/TRA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar