Sabtu, 15 Juni 2013

JALAN MENUJU KECAMATAN DENDANG TANJABTIM RUSAK BERAT

Radio News Muaro Jambi,  Jalan Teluk Dawan menuju Kecamatan Dendang rusak parah. Badan jalan yang beraspal pun telah mengelupas dan berlobang. Kedalamannya diperkirakan mencapai 30 CM yang berada di sekitar SK 6 hingga SK 10. Sedikitnya, ada empat titik kerusakan jalan yang cukup parah dan menyebabkan pengguna jalan terpaksa lebih berhati-hati melintasi keruskan tersebut.

Kultur tanah gambut dan diperparah dengan lalulalang angkutan truk mengangkut sawit yang beratnya 6 ton hingga 8 ton, diduga yang menyebabkan kerusakan jalan kian parah. Setidaknya ada 40 truk bermuatan sawit yang lalulalang menggunakan jalan tersebut mengangkut sawit dari Dendang menuju Jambi.
Camat Dendang, Ibnu Hayat mengakui, kerusakan jalan ini mulai terjadi sejak awal tahun 2009 hingga sekarang. Sejauh ini pemerintah kecamatan bersama dengan masyarakat telah berupaya melakukan penimbunan dititik kerusakan jalan yang parah. ‘’Perbaikan yang kami lakukan swadaya dari masyarakat dengan menimbun jalan yang rusak dengan tanah dan batang kelapa,’’ kata Hayat.

Bahkan pihak kecamatan juga telah mengumpulkan para sopir truk dan mobil pengangkut tanah bersama masyarakat guna mencari solusi perbaikan jalan tersebut.
Alhasil, pemilik truk sawit bersedia menyumbangkan uang sebesar Rp.100 ribu per mobil untuk perbaikan jalan tersebut. Meski belum maksimal, kerusakan ini menyebabkan lalu lintas barang dan orang dari Dendang menuju Kota Muarasabak tersendat. Selain dalam lobang yang cukup dalam dan licin, dikhawatirkan kerusakan ini akan makin parah jika tidak segera diperbaiki. ‘’Kami sudah sampaikan hal ini ke Dinas Pekerjaan Umum Tanjab Timur untuk segera diperbaiki,’’ bebernya.
Tak hanya jalan yang rusak, salah satu jembatan kayu tepatnya depan pasar Catur Rahayu pun rusak. Lantai jembatan yang telah rusak pun terpaksa diganti dengan batang kelapa.  ini meninjau lokasi kerusakan jalan dan jembatan  kemarin, tapak beberapa warga yang berdiri di jembatan sedang memperbaiki lantai jembatan ini. 

Selain memperbaiki jembatan, warga ini juga meminta sumbangan seiklasnya dari pengguna jalan yang melewati jembatan ini dengan menggunakan kotak atau kaleng yang berada di kiri kanan jembatan.
Menurut Ibnu Hayat, guna mengatasi kerusakan jalan yang terus berlanjut dengan alternatif memasang fortal jalan dianggap bukan jalan yang tepat. Pasalnya, akan sangat dilematis dan berdampak merugikan warga khususnya petani sawit. Hal ini karena akan menambah biaya operasional pengangkutan. ‘’Ini cukup dilematis, kalau Dinas Perhubungan memasang Portal mereka akan berhadapan dengan masyarakat yang akan keberatan dengan penambahan biaya angkut dengan menggunakan mobil yang lebih kecil mengangkut sawit dari dalam,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa selalu dengar radio