Kultur tanah gambut dan diperparah dengan
lalulalang angkutan truk mengangkut sawit yang beratnya 6 ton hingga 8
ton, diduga yang menyebabkan kerusakan jalan kian parah. Setidaknya ada
40 truk bermuatan sawit yang lalulalang menggunakan jalan tersebut
mengangkut sawit dari Dendang menuju Jambi.
Camat
Dendang, Ibnu Hayat mengakui, kerusakan jalan ini mulai terjadi sejak
awal tahun 2009 hingga sekarang. Sejauh ini pemerintah kecamatan bersama
dengan masyarakat telah berupaya melakukan penimbunan dititik kerusakan
jalan yang parah. ‘’Perbaikan yang kami lakukan swadaya dari masyarakat
dengan menimbun jalan yang rusak dengan tanah dan batang kelapa,’’ kata
Hayat.
Bahkan pihak kecamatan juga telah
mengumpulkan para sopir truk dan mobil pengangkut tanah bersama
masyarakat guna mencari solusi perbaikan jalan tersebut.
Alhasil,
pemilik truk sawit bersedia menyumbangkan uang sebesar Rp.100 ribu per
mobil untuk perbaikan jalan tersebut. Meski belum maksimal, kerusakan
ini menyebabkan lalu lintas barang dan orang dari Dendang menuju Kota
Muarasabak tersendat. Selain dalam lobang yang cukup dalam dan licin,
dikhawatirkan kerusakan ini akan makin parah jika tidak segera
diperbaiki. ‘’Kami sudah sampaikan hal ini ke Dinas Pekerjaan Umum
Tanjab Timur untuk segera diperbaiki,’’ bebernya.
Tak hanya jalan yang rusak, salah satu jembatan kayu tepatnya depan
pasar Catur Rahayu pun rusak. Lantai jembatan yang telah rusak pun
terpaksa diganti dengan batang kelapa. ini meninjau lokasi
kerusakan jalan dan jembatan kemarin, tapak beberapa warga yang
berdiri di jembatan sedang memperbaiki lantai jembatan ini.
Selain
memperbaiki jembatan, warga ini juga meminta sumbangan seiklasnya dari
pengguna jalan yang melewati jembatan ini dengan menggunakan kotak atau
kaleng yang berada di kiri kanan jembatan.
Menurut Ibnu Hayat, guna mengatasi kerusakan jalan yang terus berlanjut
dengan alternatif memasang fortal jalan dianggap bukan jalan yang tepat.
Pasalnya, akan sangat dilematis dan berdampak merugikan warga khususnya
petani sawit. Hal ini karena akan menambah biaya operasional
pengangkutan. ‘’Ini cukup dilematis, kalau Dinas Perhubungan memasang Portal mereka akan berhadapan dengan masyarakat yang akan keberatan
dengan penambahan biaya angkut dengan menggunakan mobil yang lebih kecil
mengangkut sawit dari dalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar