Sebagai bagian masyarakat Melayu yang umumnya menjadi suku orang-orang
yang ada di Pulau Sumatera, sejak dahulu masyarakat Jambi memang dikenal
sebagai masyarakat yang memiliki kebudayaan dan tradisi. Tradisi ini
terutama berkaitan dengan alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dan
aspek integral masyarakat Jambi. Keseharian hidup masyarakat Jambi
memang tidak dapat dilepaskan dengan alam, terutama dengan beragam
sumberdaya alam yang ada di kawasan ini.
Salah satu masyarakat Jambi yang memiliki tradisi yang kuat adalah Tabir
Ilir yang beberapa tahun lalu memekarkan diri dari Tabir. Tradisi
masyarakat lazim juga disebut sebagai kearifan lokal (indigenous knowledge)
yang secara sederhana dapat didefenisikan sebagai pengetahuan
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu yang mencakup di
dalamnya sejumlah pengetahuan kebudayaan yang berkaitan dengan
model-model pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam secara
lestari. Sepintas lalu kearifan lokal memang telah ‘terkubur’ seiring
dengan serbuan kapitalisme yang menerpa setiap sendi kehidupan
masyarakat dengan mengatasnamakan pembangunan. Di masa lalu, kearifan
lokal memang mengemuka dalam terminologi pantangan yang bercorak
religius-magis dan aturan adat, sedangkan dalam konteks sekarang,
pengetahuan lokal tidak lagi dipandang sebagai takhayul (superstition),
akan tetapi telah mengajarkan manusia pada kerendahan hati dan
kebutuhan untuk belajar dari suatu komunitas sebelum kita mengajari
mereka. Namun demikian, sesungguhnya kearifan lokal tidak hanya
menyangkut pengetahuan masyarakat lokal mengenai sumberdaya alam yang
ada di sekitarnya, tetapi juga berhubungan dengan kehidupan yang mereka
jalani.
kurang spesifik masih terasa bau udel
BalasHapuslawak lu kocyak bet
Hapus