Rabu, 27 Februari 2013

Pemkot Jambi Akan Bantu Outlet Perikanan untuk Nelayan


Radio News Muaro Jambi. Pemerintah Kota Jambi melalui dinas pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan akan membantu nelayan setempat mendirikan outlet khusus perikanan di daerah itu.

"Tujuannya adalah membantu nelayan di Kota Jambi dalam upaya memudahkan proses penjualan produksi ikan," ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (DP3K) Kota Jambi Harlik di Jambi, Jumat 16 September 2011.Harlik menjelaskan, DP3K Kota Jambi sedikitnya akan mendirikan 20 outlet khusus menjual produksi ikan di Kota Jambi, yakni mulai dari ikan konsumsi hingga ikan hias.

Sementara lokasi pendirikan outlet tersebut akan dipusatkan disekitar kawasan danau Sipin Kota Jambi yang terkenal sebagai sentra penjualan ikan di daerah itu. Selain membantu mendirikan sentra penjualan ikan, DP3K juga berencana menggulirkan bantuan berupa 40 unit Keramba Jaring Apung (KJA) bagi petani ikan di Kelurahan Teluk Kenali, Kecamatan Telanaipura.

"Bantuan KJA itu juga akan diikuti penyerahan bantuan bibit beserta pakan ikan bagi nelayan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan bantuan khusus petani ikan tersebut, diharapkan produksi ikan di Kota Jambi bisa lebih meningkat. Sementara, kendala petani yakni masalah penjualan bisa diatasi dengan didirikannya outlet khusus perikanan. Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi petani ikan di Kota Jambi adalah lokasi penjualan produksi ikan yang dinilai kurang memadai. Akibatnya, sekitar 300 petani ikan budidaya di daerah itu hanya mengandalkan lokasi dipinggir jalan untuk menarik pembeli.
"Dengan dibangunnya kawasan khusus outlet perikanan diharapkan bisa lebih menarik konsumen baik ikan untuk dikonsumsi maupun ikan hias," ujarnya.

Berdasarkan data di DP3K Kota Jambi, pada 2010 lalu nilai ekspor ikan hias di Kota Jambi mencapai Rp5 miliar, dengan jumlah ikan mencapai 6,7 juta ekor dari berbagai jenis. Sementara untuk ikan budidaya, nilai penjualan produksi ikan di Kota Jambi mencapai lebih dari Rp2 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa selalu dengar radio