Selasa, 30 April 2013

Sapi Perah Berpotensi Dikembangkan di kab.Muaro Jambi


Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus memerah sapi
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus memerah sapi
Radio News Muaro  Jambi- Budidaya sapi perah ber dikembangkan di Jambi. Pasalnya selain menghasilkan daging, susu sapi segar ini dapat diolah menjadi aneka penganan yang bergizi tinggi.
Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus ketika meninjau peternakan sapi perah di Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (9/2) mengatakan pengembangan ternak sapi perah memiliki prospek yang menjanjikan. Dia menugaskan Dinas Peternakan Jambi untuk memfasilitasi peternak karena Jambi memiliki sumber daya alam yang memadai untuk peternakan. ”Saya tadi mencoba memerah susu sapi, dan produknya cukup bagus,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Bahkan menurutnya susu yang dihasilkan dari 12 ekor sapi bisa mencapai 16 liter/hari. ”Bila dijual dengan harga Rp 12.500/liter kan cukup memadai untuk menambah ekonomi keluarga. Bahkan hasil turunannya bisa diolah 20 macam produk,” jelasnya.
Pemprov Jambi mencoba mengintegrasi antara sapi dengan sawit dibeberapa lokasi dengan memanfaatkan dana Coorporate Social Responcibility (CSR) dari perusahaaan. ”Saya juga berharap kepada para peternak yang ada di Provinsi Jambi agar dapat meniru apa yang telah dilakukan peternak disini. Kawasan ini saya harap bisa jadi sentra ternak sapi perah,” ujarnya lagi.
Ali Mahmudi (37) peternak sapi perah yang memiliki 12 ekor sapi mengaku telah membudidayakan sapi perah sejak tahun 2011 lalu. Saat ini susu sapi selain dijadikan susu segar juga bisa dioleh menjadi berbagai produk turunan seperti agar-agar, ayam susu, aneka macam kue dan lain sebagainya.
Kedepan dia berharap ada binaan dari pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten Muaro Jambi untuk membantu mempromosikan produk yang dihasilkan. Baik itu berupa kemasan maupun pemasaran. Karena jika produk melimpah, masalah yang dihadapi sulitnya memasarkan produk tersebut. ”Kami disini siap untuk mengembangkan ternak sapi perah maupun pedaging. Karena kawasannya cukup memadai,” jelas warga Rt 13 Desa Kasang Pudak ini kepada Media Jambi.
Selain membudidayakan sapi perah juga memelihara sapi dengan sistem inseminasi buatan (IB) dan hasilnya cukup bagus. ”Saya awalnya memelihara sapi bantuan sosial dari Dinas Peternakan, kemudian berkembang, seperti sekarang,” ucapnya lagi.
Sedangkan untuk pakan dia mengolah berbagai jenis bahan yang dipregmentasi. Seperti pohon jagung, ampas tahu dan rumput yang telah dipregmentasi. ”Pakannya cukup sederhana tapi mengandung gizi tinggi dan dapat menambah produksi air susu

1 komentar:

Mengapa selalu dengar radio